sleman

Pinter Bareng Koperasi PPKDY Hadirkan Tiga Dokter Hewan Bahas Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Kamis, 16 Juni 2022 | 10:45 WIB
Foto bareng sebagian peserta dan nara sumber di akhir acara Pinter Bareng Koperasi PPKDY. (Foto: Sulistyanto)

SLEMAN, harianmerapi.com – Koperasi Perserikatan Peternak Kambing dan Domba Yogyakarta (PPKDY) memiliki sejumlah program kegiatan andalan. Salah satunya bertajuk, Pinter Bareng Koperasi PPKDY.

Kegiatan ini digelar rutin dua bulan sekali, baik secara online maupun offline dan biasa membahas hal-hal yang sedang banyak diperbincangkan di masyarakat terutama terkait ternak kambing dan domba (wedhus gembel).

Seperti halnya, baru-baru ini, yang dibahas pada program Pinter Bareng Koperasi PPKDY, yaitu seputar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Tiga dokter hewan didaulat menjadi narasumber, yakni drh Waryoto, drh Imam Abror dan dr Indra Rachman.

Baca Juga: Peternak Sapi Perah di Lereng Merapi Boyolali Mengeluhkan Dampak PMK

“Selain pengurus dan anggota Koperasi PPKDY, kami juga mengundang perwakilan kelompok ternak kambing-domba maupun sapi yang ada di sekitar sini,” ungkap Ketua Koperasi PPKDY, Heri Kurniawan.

Ditemui di sela-sela acara yang digelar di Joglo Jodipati Malangrejo Sleman, Heri menjelaskan, segenap peserta sangat antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Selain itu ada foto bersama pada akhir acara.

“Kegiatan seperti ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi secara langsung, apalagi ketika aturan prokes terkait pandemi Covid-19 masih ketat, kami lebih banyak melaksanakan agenda kegiatan secara online saja,” terangnya.

Baca Juga: Warga Turi Sleman Tewas Dibunuh, Mayat Dibuang di Kebun Salak, Ini Kata Polisi

Sementara itu menurut Ketua Umum PPKDY, Sufiyan Tsauri, jumlah anggota PPKD terus bertambah, bahkan ada yang berasal dari luar Jogja. Guna memenuhi kebutuhan anggota PPKDY dalam melaksanakan usaha peternakannya, sekitar 4 tahun lalu didirikan Koperasi PPKDY dan sampai saat ini bisa rutin menggelar aneka kegiatan.

“Semoga kehadiran kami bisa memberi banyak manfaat bagi peternak kambing-domba khususnya maupun masyarakat luas secara umum,” harapnya.

Adapun yang dipaparkan oleh drh Imam Abror pada kesempatan tersebut seputar langkah strategis yang harus dilakukan peternak disaat tenaga kesehatan hewan di lapangan terbatas.

Baca Juga: Optimalkan Kelompok Jaga Warga untuk Cegah Klitih

Menurutnya, cara penularan PMK ada tiga jalur, pertama kontak langsung, antara lain ternak yang sudah terkena PMK dijadikan satu kandang ataupun ditempatkan berjejer dengan ternak sehat.

Jalur kedua, kontak tidak langsung, antara lain melalui kendaraan, misalnya kendaraan yang digunakan untuk mengakut ternak terkena PMK digunakan untuk mengakut ternak masih sehat. Sedangkan jalur ketiga, yakni bisa lewat air maupun udara.

Halaman:

Tags

Terkini