JOGJA, harianmerapi.com – Setiap mendekati Hari Raya Idul Fitri banyak warga membawa beras ke masjid untuk dijadikan sebagai zakat fitrah. Namun, ada pula takmir masjid menerima sedekah beras (bukan zakat fitrah) kapan saja, lalu dibagikan ke warga yang membutuhkan.
Khususnya di Masjid Jogokariyan, warga setempat maupun dari mana saja boleh membawa atau sedekah beras bisa kapan saja, misalnya lewat takmir masjid setempat.
Bahkan ada pula yang bersedekah beras, tanpa diketahui takmir masjid, tahu-tahu ada satu sampai dua karung beras di dekat mesin ATM Beras yang berada di komplek Masjid Jogokariyan.
Baca Juga: Menahan Pipis Karena Terjebak Macet, Begini Mengatasinya
Menurut salah satu pengurus takmir masjid setempat, Enggar Haryo Panggalih, adanya sedekah beras tersebut berawal dari idenya Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustadz Muhammad Jazir ASP. Awalnya, siapa saja boleh membawa satu atau dua genggam beras ketika shalat berjamaah di masjid dan telah disediakan Kotak Sedekah Beras.
Dalam praktiknya, ternyata tak hanya membawa satu atau dua genggam beras, namun banyak yang lebih, bahkan ada yang satu karung beras. Beras yang terkumpul lalu dibagikan ke warga kurang mampu/benar-benar membutuhkan, 15 hari sekali dan bisa ditambah bahan lain, misalnya gula dan minyak goreng.
“Dalam perkembangannya, takmir masjid tak perlu lagi membagikan ke warga, karena sudah bisa membeli mesin ATM Beras. Warga yang berhak menerima beras diberi kartu ATM Beras,” ungkap Enggar, belum lama ini.
Baca Juga: Anang-Ashanty dan Krisdayanti Libur Lebaran di Singapura, Apa yang Mereka Lakukan ?
Menurutnya, ada sekitar 500 kartu ATM Beras yang sudah diberikan ke warga. Lalu cara pengambilannya dijadwal, sekali ambil 2,5 kilogram, biasanya seminggu sekali ataupun dipertimbangkan tingkat kemiskinannya.
“Saat ini mesin ATM Beras diprogram setiap Senin sampai Sabtu bisa dioperasikan dan pengambilannya bisa 15 menit sebelum maupun satu jam setelah shalat wajib berjamaah di Masjid Jogokariyan,” jelasnya.
Jadi dengan adanya mesin ATM Beras tersebut ada sejumlah keuntungan, antara lain, semakin memudahkan yang berhak menerima sedekah beras untuk mengambil beras tanpa perlu bertemu dengan pengurus takmir masjid/petugas pelayanan sedekah beras.
Baca Juga: Bom Kedua Meledak Jelang Hari Raya Idul Fitri di Kabul, Ini Korbannya
Diharapkan pula mempermudah yang ingin bersedekah atau menyumbangkan beras secara rutin ataupun berkala. Selain itu, pengurus takmir tak perlu datang ke rumah-rumah warga yang berhak menerima sedekah beras.
Sementara itu Nur Wachid asal Nitikan Jogja mengungkapkan, sejumlah takmir masjid di Nitikan punya program sedekah beras satu ons atau lebih, yakni dibawa ke masjid setiap sepertiga akhir Ramadhan.
Baca Juga: Tips Agar Tetap Sehat dan Bugar bagi Pemudik Saat Tiba di Kampung Halaman