yogyakarta

Mengusung Gaya Mataraman yang Unik, Jemparingan untuk Olah Raga Sekaligus Olah Rasa

Selasa, 5 April 2022 | 15:50 WIB
Jemparingan bukan sekadar olah raga, tetapi memiliki nilai dan filosofi yang luhur (Istimewa)

JOGJA, harianmerapi.com - Jemparingan merupakan salah satu olah raga tradisional Jawa. Olah raga panahan ini mengusung gaya mataraman yang dilakukan dengan cara yang unik. Sebab olah raga memanah dilakukan dalam posisi duduk bersila.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan tradisi jemparingan menjadi kekayana budaya tersendiri di Jogja.

“Jemparingan bukan sekadar olah raga, tetapi memiliki nilai dan filosofi yang luhur,” ujarnya Rabu (30/3/2022) di Ndalem Ngabean, Jogjakarta.

Baca Juga: Syahrut Tarbiyah, Mendidik Diri dan Umat Selama Bulan Ramadhan

Menurutnya, jemparingan memiliki unsur ‘roso’ yang tinggi atau olah rasa. Saat melakukan jemparingan maka fokus dan konsentrasi diutamakan.

Hal tersebut seperti tertuang dalam filosofi pamenthanging gandewa, pamanthenging cipto atau manusia berkonsentrasi penuh pada cita-citanya agar dapat tercapai.

Ia berharap jemparingan dapat dikenal luas, baik oleh masyarakat Jogja maupun wisatawan. Jemparingan dapat dijadikan salah satu atraksi wisata. Di sisi lain, merupakan upaya melestarikan budaya.

“Budaya ini harus tetap dapat lestari untuk generasi anak cucu kita,” imbuhnya.

Baca Juga: Tips Mencegah Osteoporosis Menurut Prof Zubairi Djoerban

Salah seorang wisatawan asal Sumatera Utara, Rianto (51) mengatakan pengalaman yang menyenangkan saat mencoba jemparingan.

Awalnya ia merasa penjelasan sangat mudah. Rupanya tidak semudah bicara, jemparingan membutuhkan konsentrasi tinggi.

“Ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Rupanya ada trik dan teknik tersendiri supaya berhasil menembak sasaran. Saya ketagihan untuk mencoba terus,” ujarnya. *

 


Tags

Terkini