Adapun partai-partai peserta Pemilu 2019 yang tidak berpeluang lolos ambang batas atau di bawah 4% dalam survei ini masing memiliki tingkat elektabilitas yaitu PAN 2,2%, PPP 1,7%, Perindo 2,1%, Partai Hanura 1,1%, PBB 1,1%, Partai Garuda 1,3%, PSI 1,1%, Partai Berkarya 0,8%, PKPI 0,2%.
Baca Juga: Indra Kenz Hilangkan Barang Bukti Penting, Polisi Ungkap Hukuman Bakal Tambah Berat
Sedangkan partai partai politik baru yang sedang berproses untuk menjadi peserta pemilu tingkat keterpilihan adalah sebagai berikut Partai PRIMA 1,9%, Partai Gelora 0,9%, Partai Umat 0,2% dan Tidak memilih 16,1%.
Preferensi publik terhadap tokoh yang paling banyak dipilih jika Pilpres digelar hari ini maka dalam hasil survei ini, Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapat elektabilitas tertinggi dan dianggap sebagai representasi sosok presiden yang diinginkan masyarakat dengan perolehan 21,7%.
Prabowo Subianto berada di urutan dua dengan perolehan angka 17,8%. Urutan ketiga Ganjar Pranowo dengan perolehan 15,6 %, Jenderal Dudung Abdurachman (6,2%), Anies Baswedan (4,3%) dan Puan Maharani (3,4%).
Baca Juga: 751 Dokter di Indonesia Gugur Memerangi Covid-19, Dedikasi dan Layanan Tanpa Pamrih
Sementara lainnya hanya meraih elektabilitas masing-masing, Moeldoko (3,2%), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (2,6 %), Tito Karnavian (3,2%), Khofifah Indarparawansa (1,1 %), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (2,6%) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,8 %), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (1,1%), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (1,1%), dan Ridwan Kamil (2,8%).
Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided) 13,3 persen.
Pengamat politik Fisip Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, Sukri menanggapi berbagai survei yang mengunggulkan Airlangga dan Golkar, mengatakan, setiap hasil survei yang dilakukan dengan metodologi secara tepat dan prosesnya mengacu pada prinsip-prinsip metodologi yang sesuai, tentu akan menunjukkan gambaran atau kecenderungan umum masyarakat.
Baca Juga: Sudah Tidur Nyenyak Hari Ini? Mumpung 18 Maret Diperingati Sebagai Hari Tidur Sedunia
"Artinya mungkin memang dalam beberapa waktu terakhir, Arilangga Hartarto berhasil melakukan berbagai strategi dan langkah-langkah taktis yang tepat sehingga potensi keterpilihannya menjadi meningkat jika dibandingkan hasil survei dari beberapa lembaga survei lain sebelumnya," tutur Sukri.
Di sisi lain dalam hal potensi keterpilihan partai, lanjutnya, hasil survei ini juga mungkin menunjukkan kecenderungan masyarakat. Untuk posisi parati politik dia mencermati adanya kecenderungan umum hasil surveii yang menempatkan tiga partai yakni Golkar, PDI-P dan Gerindra.
"Senantiasa dalam posisi tiga besar seperti yang tampak juga dari hasil survei lembaga lainnya," ujarnya.
Melihat kecenderungan yang sama dengan beberapa hasil surveisebelumnya, menurut Sukri, maka kemungkinan inilah potensi keterpilihan masing-masing parpol.
"Meski tentu saja posisinya masih dapat berubah mengingat jarak masing masing partai terutama yang berada dalam 3 besar masih berada dalam batas margin error, sehingga bisa saja posisi masing-masing bertukar meski tetap berada dalam kecenderungan 3 besar," jelasnya.*