purworejo

Kesaksian Korban Banjir Purworejo, Air Tiba-tiba Naik Gabah Siap Jual Rusak Terendam, Marjono: Rugi Rp9 Juta

Selasa, 15 Maret 2022 | 21:36 WIB
Pedagang Pasar Krandegan Kecamatan Bayan menyelamatkan dagangan yang terendam banjir. (Foto: Jarot Sarwosambodo)

PURWOREJO, harianmerapi.com – Banjir dan tanah longsor kepung Kabupaten Purworejo akibat hujan ekstrim 17 jam mengguyur wilayah itu secara merata, Selasa 15 (15/3/2022).

Banjir yang merendam puluhan desa di 10 kecamatan Kabupaten Purworejo menyebabkan kerugian material bagi warga.

Kesaksian korban banjir Purworejo menyebutkan jika air tiba-tiba naik namun mereka tetap tidak dapat menyelamatkan seluruh harta benda ke lokasi aman.

Salah satu korban adalah Marjono (60), warga Desa Wironatan, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.

Baca Juga: Masih Berharap Emil Audero, PSSI kini Fokus Naturalisasi Jordy Whermann

Marjono mengatakan, air mulai naik menggenangi permukiman di desanya sejak pukul 02.30 WIB.

“Sebenarnya banjir sudah bisa diperkirakan, sebab hujan memang turun dalam waktu lama dan deras,” ujarnya kepada Harian Merapi.

Marjono langsung mengamankan beberapa barang berharga ke tempat yang lebih tinggi di dalam rumahnya, seperti atas lemari.

Namun, genangan terus naik bahkan hingga kedalaman satu meter di dalam rumahnya.

Baca Juga: Hujan Deras di Kulon Progo, Jembatan Hanyut 4 Kepala Keluarga Terisolir: Belanja Ke Warung pun Tak Bisa

Air banjir, katanya, bersumber dari persawahan di sekitar desa yang tidak mampu lagi menampung air hujan.

“Saya punya gabah jumlahnya sekitar 2 ton, tidak bisa diselamatkan karena memang sudah tidak ada tempat,” katanya.

Gabah itu terendam banjir dan basah semuanya.

Padahal gabah tersebut sudah dijemur hingga kering dan siap dijual untuk kebutuhan hidup serta modal menanam padi musim berikutnya.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Kepung Purworejo, BPBD: 947 Jiwa Jadi Pengungsi Akibat Rumahnya Terendam

Halaman:

Tags

Terkini