harianmerapi.com – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan banyak obat-obatan yang dulu dipakai untuk Covid-19 terbukti tidak bermanfaat, bahkan ada yang membahayakan.
Obat Ivermectin misalnya, menurut Prof Zubairi Djoerban tidak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan regulator obat Uni Eropa.
“Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin,” tulis Prof Zubairi Djoerban dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Cara Asyik Belajar Plat Nomor Mobil dan Kaca Mobil Pecah Dua kali di Tempat Sama
Begitu juga obat Klorokuin, menurut Prof Zubari Djoerban, tidak bermanfaat untuk mengobatai Covid-19.
“Memang sudah dipakai ratusan ribu orang di dunia, namun malah terbukti berbahaya untuk jantung,” terangnya.
“Manfaat antivirusnya justru nggak ada. Jadi Klorokuin tidak boleh dipakai lagi,” tegas Prof Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Gus Mus Mengajarkan Cara Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad di Hari Kiamat, Baca Doa ini
Demikian halnya dengan obat Oseltamivir, menurut Prof Zubairi Djoerban juga tidak ada manfaatnya untuk Covid-19.
“Obat ini sebenarnya untuk influenza. Tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati Covid-19. Bahkan WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19,” terangnya.
“Kecuali saat Anda dites terbukti positif influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia, “ pungkas Prof Zubairi Djoerban. *