nasional

Status Siaga Sejak 5 November 2020, Gunung Merapi Masih Menyimpan Potensi Bahaya yang Harus Diwaspadai

Senin, 27 Desember 2021 | 17:35 WIB
Dokumentasi - Pemandangan Gunung Merapi yang sedang mengeluarkan lava pijar terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj/aa)

Saat terjadi erupsi yang memungkinkan menjangkau permukiman, menurut dia, “tombol panik” akan langsung ditekan, efakuasi ke kawasan aman segera dilakukan disertai pendataan warga di masing-masing desa.

Baca Juga: Cegah Rayakan Tahun Baru Sambil Mabuk-mabukan, Polisi Gencar Razia Miras Jelang Akhir Tahun

Kekuatan komunikasi

Komunikasi sesama relawan, TRC BPBD serta instansi terkait, khususnya BPPTKG dan BMKG dengan warga desa di lereng Merapi menjadi kekuatan yang tidak bisa ditawar.

Selain penguatan mitigasi bencana, komunikasi memiliki peran penting untuk membangun kepekaan serta terus merawat kesiapsiagaan warga apabila sewaktu-waktu muncul situasi darurat di lereng Merapi.

BPBD Sleman bersama BPBD DIY terus mengupayakan agar berbagai informasi terbaru mulai dari perkembangan aktivitas vulkanik terkini hingga curah hujan di puncak Merapi secara rutin didapatkan masing-masing warga. Modalnya adalah jaringan komunikasi yang kuat baik melalui ‘handy talky’ (HT) maupun berbagai grup whatsapp.

Atas dasar kebutuhan itu, hampir seluruh relawan, tidak terkecuali warga yang ada di lereng Merapi memiliki HT.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa, 28 Desember 2021 untuk Cancer, Leo, dan Virgo: Ikuti saja Arusnya!

Ketua Tagana Sleman, Sriyono menilai sarana komunikasi tersebut juga mampu membentengi warga Merapi dari serangan hoaks atau kabar bohong yang kerap muncul soal “wedus gembel” atau berbagai aktivitas vulkanik lainnya yang bertujuan membuat masyarakat panik.

Perbaikan jalur evakuasi

Untuk memastikan berbagai kegiatan penyelamatan dan evakuasi warga berlangsung lancar saat terjadi bencana, BPBD Kabupaten Sleman terus melakukan penyempurnaan jalur evakuasi. Pada 2022, sejumlah jalur evakuasi bakal diperlebar.

Sejumlah ruas jalur evakuasi yang yang diproyeksikan bakal diperlebar tahun depan antara lain berada di wilayah Turgo, Ngandong, dan Tritis, hingga jalur alternatif Pakem serta Girikerto, Sleman.

Meski perlu diperlebar, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono memastikan bahwa kondisi sebagian besar jalur evakuasi Merapi di wilayah Sleman masih dalam kondisi baik.

Baca Juga: Bukan Cinta Sejati 43: Sikap Keras Kepala Istri Berujung Stroke, Meninggalkan Penyesalan bagi Suami

Di Kabupaten Sleman, jalur evakuasi Merapi terus dijaga kelayakannya beserta fungsinya. Hal itu dipastikan dengan penerbitan Surat Keputusan (SK) Bupati Sleman Nomor 81.2/kep.KDH/2019 tentang Jalur Evakuasi Bencana Erupsi Gunung Merapi.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB