JOGJA, harianmerapi.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia menyiapkan sejumlah antisipasi dalam menghadapi La Nina.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi La Nina akhir 2021 hingga awal 2022 yang berpotensi curah hujan tinggi dan bisa menyebabkan banjir.
“Kami telah menyusun rencana aksi sebagai langkah antispasi dan penanganan bencana baik di moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dikutip pada laman Kemenhub, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga: Hadapi La Nina, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Sinergi Antar Kementerian dan Lembaga
Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan sejumlah rencana aksi dalam menghadapi La Nina pada masing-masing moda transportasi.
Persiapan menghadapi La Nina pada moda transportasi meliputi persiapan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan evakuasi apabila terjadi kecelakaan transportasi karena bencana alam yang ditimbulkan oleh La Nina.
Ditambah, memberikan dukungan sarana untuk distribusi obat-obatan dan mobilitas tenaga medis untuk menuju ke lokasi bencana.
Persiapan dalam menghadapi bencana yang disebabkan oleh La Nina, dikatakan Menteri Budi ada dua kesiapan yakni jangka pendek dan jangka panjang.
“Rencana aksi telah disiapkan mulai dari jangka pendek yaitu kesiapan Standard Operation Procedure (SOP) di masing-masing moda, serta pelatihan dan simulasi implementasi rencana kontijensi bencana," jelas Menteri Budi Karya Sumadi.
Adapun jangka panjang ialah dengan pembentukan Satuan Kerja (Satker) khusus penanggulangan bencana melalui pelbagai kajian.
"Kajian dilakukan dari berbagai aspek yaitu mulai dari aspek legal, kelembagaan, pendanaan, mekanisme pelaksanaan, serta kajian terkait kerentanan, risiko, dan dampak perubahan iklim pada infrastruktur transportasi,” jelasnya.
Menteri Budi Karya Sumadi juga mengarisbawahi pentingnya sinergitas antar Kementerian dan lembaga dalam menghadapi La Nina yang berpotensi munculnya bencana.*