SLEMAN,harianmerapi.com-Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum untuk mengenang sifat-sifat keteladanannya. Dengan demikian patut dijadikan contoh oleh semua umat muslim di seluruh dunia.
Momentum ini diambil warga Sambisari Purwomartani Kalasan, Sleman, dengan menggelar pengajian, Senin (18/10/2021). Peringatan salah satu hari besar Islam ini dihadiri oleh warga di Masjid Kagungan Dalem Sambisari.
Acara yang digelar secara sederhana ini dimulai dengan pembacaan sholawat Jawa Sambisari (Maulid Nabi) dengan iringan terbang, tahlil, doa bersama dan pengajian. Kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan budaya.
Baca Juga: Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Abdul Somad: Ajarkan Anak Sejarah Nabi
Hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW harus selalu diingat dan diselenggarakan oleh semua umat Islam di seluruh lapisan masyarakat. Sebab, banyak hal yang menjadi sunnah-Nya untuk diteladani oleh umat muslim.
"Peringatan maulid nabi harus selalu diingat, bahkan dilaksanakan. Sebagai umat muslim, beliau merupakan sebagai sosok penting yang patut dicontoh," Kata Hadiyat pembina masjid Sambisari.
Dijelaskan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sangat penting bagi masyarakat sebagai wujud kecintaan sebagai umat-nya. Karena, sifat dan ahlak baik beliau membimbing umat muslim untuk mempunyai kepribadian yang lebih baik.
Baca Juga: Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Hukumnya
"Kita semua patut menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang dapat dijadikan contoh bagi umat muslim," imbuhnya.
Sementara itu warga setempat Yudi Arifin menambahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini digelar secara sederhana. Tidak ada kirab budaya karena dengan adanya pandemi covid-19, namun tetap digelar secara khidmat.
"Mudah-mudahan, kedepan bisa kita laksanakan yang lebih meriah. Bahkan, bukan hanya maulid saja. Kegiatan keagamaan lain juga akan kami tingkatkan," katanya.
Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW Bagian 11, Kisah Ketamakan Pasukan Rasul dalam Pengalaman Pahit Perang Uhud
Yudi menambahkan, masjid Kagungan Dalem adalah masjid-masjid yang mempunyai hubungan sejarah karena anggota keluarga inti Keraton Yogyakarta pernah singgah, belajar, atau dimakamkan di daerah itu.*