bantul

Meski Angka Kematian Pasien Covid-19 Menurun, Produsen Peti Mati Tak Obral Harga

Selasa, 5 Oktober 2021 | 14:38 WIB
Pembuat peti mati masih terus produksi meski hanya satu peti perhari. (Foto: Arif Septoro Riza Marzuqi)

Penurunan jumlah pesanan ini juga dirasakan oleh salah satu tukang pembuat peti mati, Maryanto.

Maryanto adalah tukang yang biasa membuat ukiran di peti mati atau di kayu sebagai penanda nisan.

Pria 40 tahun ini bersama dengan dua temannya sempat merasakan dampak saat pandemi Covid-19 melanda.

Tingginya angka kematian akibat Covid-19 membuat dirinya bersama dengan dua temannya harus bekerja ekstra.

Baca Juga: Pasukan Polri 'Serbu' Gedung Tempat Perayaan HUT TNI di Temanggung

“Harus lembur. Karena banyak pesanan. Tapi, tidak apa, karena sesuai dengan jernih payah kita,” jelasnya.

Pada hari biasa, Maryanto dan dua temannya hanya mengerjakan satu peti mati, namun saat angka kematian Covid-19 tinggi, dirinya harus melayani lebih dari satu peti mati dalam sehari.

“Sekarang kami hanya mengerjakan stok saja,” sebutnya. *

Halaman:

Tags

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB