YOGYA,harianmerapi,com- Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengusulkan penambahan destinasi yang dibuka selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 kepada Pemerintah Pusat. Pasalnya banyak objek wisata di Yogyakarta yang didatangi wisatawan dan tidak mendapatkan pengawasan.
Sultan menyebut objek wisata yang belum dibuka namun didatangi wisatawan justru berisiko tinggi terjadi penularan sebab tidak ada pengawasan sehingga lebih baik dibuka dan bisa terawasi dengan baik.
“Tempat pariwisata tutup tapi bus di dalam banyak. Kemarin kita usulkan risikonya terlalu besar, sehingga saya minta lebih baik dibuka tapi kita bisa mengawasi daripada ditutup tapi gak bisa mengawasi,” ujar Sultan, Rabu (29/9) di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Baca Juga: Sulit Menghalau Wisatawan, Pengelola Objek Wisata Wajib Tanggung Jawab Protokol Kesehatan
Selain tujuh objek wisata yang diizinkan buka oleh Kemenparkraf, Sultan khawatir objek wisata lain tidak terkendali, terlebih objek wisata tersebut merupakan destinasi wisata terbuka yang jalur masuknya lebih dari satu seperti pantai.
Bahkan Sultan menyebut banyak rombongan bus wisata yang masuk tengah malam hingga dini hari untuk menghindari petugas yang bisa berjaga di pos-pos penyekatan. Hal ini sangat mengkhawatirkan.
“Tetap baru tujuh (objek wisata yang diizinkan) tapi faktanya tujuh buka tapi kan koyo Parangtritis dan sebagainya kan juga penuh kan gitu, karena masuknya jam 1 malam, sebelum subuh ya dari Jatim juga gitu, Jabar juga, sehingga kemarin hari Minggu malam itu isu kita sampaikan sehingga dibahas hari Senin,” jelas Sultan.
Baca Juga: Sultan Sebut Pembukaan Bioskop Harus Disertai Prosedur Matang
Sultan berharap pemerintah dapat mempertimbangkan usulan tersebut sehingga pengontrolan dapat dilakukan dengan baik. “Daripada tidak terkontrol sama sekali,” imbuhnya.*