bantul

Banyak Warga Ritual Bulan Suro di Lokasi Penemuan Rantai Raksasa

Jumat, 3 September 2021 | 13:16 WIB
Dam Ngancar di Bantul, tempat ditemukannya rantai raksasa. (Foto: Riza Marzuki)

BANTUL, harianmerapi.com - Dam Ngancar yang berada di Kawasan Mangir, Perbatasan Kapanewon Pandak dan Pajangan, Kabupaten Bantul ternyata menyimpan berbagai misteri.

Warga setempat mengaku sering melihat orang melaksanakan rituan 'kungkum' atau berendam di lokasi tempat ditemukannya rantai raksasa tersebut.

Sesepuh Paguyuban Soko Mangir, M Basri mengakui jika cerita turun temurun terkait keberadaan Dam Ngancar memang syarat sejarah. Hal ini diperkuat dengan berbagai benda peninggalan jaman lampau yang saat ini masih bisa ditemukan di Kampung Mangir.

Baca Juga: Jamasan Pusaka Bantul, Bupati: ASN Harus Bersih Jangan Sampai Kualat

Salah satunya adalah petilasan Ki Ageng Mangir, dan batu lingga yoni. Beda arkeologi itu masih disimpan di Dalem Wonobayan, sekitar 500 meter dari Dam Ngancar.

"Selain kepentingan berdagang, orang-orang yang datang melalui pelabuhan itu juga bertujuan untuk menyebarkan agama," sebut Basri saat ditemui di warung miliknya, di samping Dam Ngancar.

Menurutnya, Dam Ngancar berada di sebuah tempuran atau pertemuan sungai yang unik. Dimana dari arah timur mengalir Sungai Bedog dan dari arah barat mengalir Sungai Rowo Jembangan. Kedua sungai itu bertemu di Sungai Progo yang mengalir dari utara menuju ke laut selatan.

Baca Juga: Wajan Raksasa di Banguntapan Dikelilingi Tembok di Dalam Tanah

"Tempuran ini seperti perempatan, jadi persimpangan 3 sungai," ungkapnya.

Sebagian orang mempercayai lokasi tersebut menyimpan kekuatan magis. Bahkan dalam cerita yang diwariskan dari leluhurnya, Basri mengatakan tempuran ini merupakan petilasan tempat pertapaan Ki Ageng Mangir. Sehingga tidak heran jika memasuki bulan Suro seperti sekarang banyak didatangi warga untuk melakukan ritual kungkum.

"Tapi kebanyakan dari luar daerah, datang kesini pada bulan Suro. Ada yang rombongan juga," ungkapnya.

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan Ekstrem Tak Cukup Hanya Melalui Bansos, Ini Alasan Menko PMK

Selain itu, Basri mengakui jika banyak hal yang dilakukan saat orang-orang tersebut ritual. Selain berendam di bantaran sungai, sebagian dari mereka ada yang melepaskan pusaka ke dalam sungai, seperti keris. Anehnya, meskipun banyak yang melepaskan pusaka, sampai saat ini pusaka-pusaka tersebut tidak pernah ditemukan kembali.

"Banyak yang lepaskan keris ke sungai, tapi ya terus hilang begitu saja, tidak ditemukan lagi," sebutnya.

Dengan penemuan rantai yang diduga sebagai peninggalan sejarah itu, Basri berharap bisa menambah koleksi barang-barang arkeologi yang sudah ada. Selain itu, pemerintah juga diharapkannya memberikan program kepada masyarakat sekitar dalam upaya melestarikan benda-benda sejarah.

Halaman:

Tags

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB