Kategori Pemasaran: I. Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi Sleman (Sleman), II. Pasar Induk Gemah Ripah (DIY) dan KUD Gangsar (Kulonprogo).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat berharap, koperasi harus mengubah tata kelola dari konvensional menjadi modern, tanpa kehilangan jati dirinya.
“Komitmen untuk menjaga stabilitas koperasi sebagai soko guru perekonomian wajib dilakukan, tak hanya sekadar slogan semata,” tuturnya.
Baca Juga: Teaser Sudah Tayang, Film Horor 'Pamali: Dusun Pocong' Segera Rilis Tahun Ini
Dijelaskan pula oleh Gubernur DIY, saat ini memang tidak semua koperasi di DIY bisa berkembang dengan baik. Namun, ia sangat mendukung upaya-upaya kreatif mengenai transformasi perkoperasian.
Misalnya, pertumbuhan kopreasi modern, spin-off, klinik koperasi, hingga penyelesaian konflik perkoperasian secara tuntas.
“Jika akan memberikan tambahan modal, perlu dilakukan modernisasi untuk meningkatkan profesionalisme, mendorong inovasi, dan bisa menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Pada akhir sambutannya, Sri Sultan juga meminta agar bisa bersama-sama merawat koperasi dengan melakukan perubahan secara nyata dan sungguh-sungguh.
Baca Juga: Beri Sinyal Restui Duet Anies-AHY pada Pilpres 2024, Ini Penjelasan Presiden PKS
"Mari wujudkan koperasi di DIY sebagai teladan bagi tata kelola koperasi di Indonesia, sekaligus menjadi pilar penggerak ekonomi rakyat yang kuat, modern, dan mandiri dari Jogja untuk Indonesia,” urainya. *