jawa-tengah

29 SMP negeri dan swasta di Sukoharjo belum penuhi daya tampung, ini kekurangannya

Selasa, 11 Juli 2023 | 12:30 WIB
Kepala Disdikbud Sukoharjo Heru Indarjo saat menyerahkan bantuan PIP siswa SD. (Wahyu Imam Ibadi)

 

SMPN 4 Sukoharjo kuota 261 siswa, hasil seleksi 259 siswa, kekurangan 2 siswa, SMPN 6 Sukoharjo kuota 192 siswa, hasil seleksi 122 siswa, kekurangan 70 siswa, SMPN 7 Sukoharjo kuota 192 siswa, hasil seleksi 179 siswa, kekurangan 13 siswa, SMPN 3 Tawangsari kuota 96 siswa, hasil seleksi 87 siswa, kekurangan 9 siswa, SMPN 4 Tawangsari kuota 128 siswa, hasil seleksi 70 siswa, kekurangan 58 siswa, SMPN 1 Weru kuota 256 siswa, hasil seleksi 209 siswa, kekurangan 47 siswa.

Baca Juga: 18 parpol ajukan perbaikan berkas pendaftaran bacaleg di KPU Sukoharjo

Berikutnya, SMPN 2 Weru kuota 224 siswa, hasil seleksi 181 siswa, kekurangan 43 siswa, SMPN 3 Weru kuota 128 siswa, hasil seleksi 54 siswa, kekurangan 74 siswa, SMPN 3 Bulu kuota 32 siswa, hasil seleksi 3 siswa, kekurangan 29 siswa, SMPN 3 Grogol kuota 256 siswa, hasil seleksi 157 siswa, kekurangan 99 siswa.

Sedangkan sembilan SMP swasta yang kekurangan siswa baru yakni SMP Al Islam Kartasura kuota 205 siswa, hasil seleksi 20 siswa, kekurangan 185 siswa, SMP Muhammadiyah 1 Gatak kuota 144 siswa, hasil seleksi 25 siswa, kekurangan 119 siswa, SMP Muhammadiyah 1 Kartasura kuota 183 siswa, hasil seleksi 28 siswa, kekurangan 155 siswa, SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo kuota 336 siswa, hasil seleksi 1 siswa, kekurangan 335 siswa.

Selanjutnya, SMP Muhammadiyah 2 Gatak kuota 96 siswa, hasil seleksi 4 siswa, kekurangan 92 siswa, SMP Muhammadiyah 2 Kartasura kuota 48 siswa, hasil seleksi 2 siswa, kekurangan 46 siswa, SMP Prawira Marta Kartasura kuota 48 siswa, hasil seleksi 4 siswa, kekurangan 44 siswa, SMP IT Al Anis Kartasura kuota 96 siswa, hasil seleksi 1 siswa, kekurangan 95 siswa, SMP Widya Wacana Kartasura kuota 38 siswa, hasil seleksi 2 siswa, kekurangan 36 siswa.

Baca Juga: Ikuti Tradisi Pedang Pora dan Diarak Keliling Kota, 13 Anggota Polres Temanggung Purna Bhakti

"Pendaftar bisa langsung datang ke SMP tersebut dengan membawa syarat pendaftaran," lanjutnya.

Heru menjelaskan, apabila kesempatan waktu PPDB offline sudah digelar sampai selesai dan pihak sekolah belum mampu memenuhi kuota 100 persen jumlah kursi, maka sekolah tetap diminta menggelar kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa seadanya yang diterima pada pelaksanaan PPDB online dan offline.

"17 Juli 2023 semua sekolah tetap masuk hari pertama Tahun Pelajaran 2023/2024 meski masih ada sekolah belum mampu memenuhi kuota 100 persen. Sekolah tetap berkegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa yang ada," lanjutnya.

Disdikbud Sukoharjo akan terus memberikan pendampingan kepada pihak sekolah baik yang mampu memenuhi kuota dan belum terpenuhi kuotanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Anggota Geng Motor yang Ancam Warga Cisolok Pakai Senjata Api Diringkus Polisi

"Hak anak tetap bisa belajar di sekolah dan harus dipenuhi. Kami terus berikan pendampingan pada pihak sekolah," lanjutnya.

Heru mengatakan, kondisi masing-masing sekolah berbeda. Hal ini dipengaruhi baik letak geografis, lingkungan penduduk, medan jalan, alat transportasi dan lainnya. Disdikbud Sukoharjo menemukan ada sejumlah dengan jumlah animo atau pendaftar sangat tinggi saat digelar PPDB online. Namun tidak sedikit sekolah dengan kondisi sangat sepi peminat hingga terpaksa memperpanjang PPDB offline atau manual.

Sekolah dengan kondisi kekurangan siswa baru akan mendapat pendampingan penuh dari Disdikbud Sukoharjo. Hal itu dilakukan mengingat masalah tersebut sudah terjadi sangat lama. Apabila dibiarkan dikhawatirkan sekolah terus kekurangan murid saat tahun pelajaran baru. *

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB