HARIAN MERAPI - Memasuki akhir Juni, warga di sejumlah Kalurahan di Tepus dan Panggang Kabupaten Gunungkidul mulai membeli air bersih.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta laporan data wilayah kekeringan untuk segera diambil tindakan paling lambat minggu ini.
Bagi daerah kritis air yang belum terjangkau dropping air, kini mulai membeli dari swasta dan di Kapanewon Tepus harga air tiap tangki kapasitas 4.000 liter seharga Rp 120 ribu.
Baca Juga: Begini cara menyimpan daging yang benar, menurut Chef Gilang
Sedangkan di Kapanewon Panggang ada 1 Kalurahan yang sudah kesulitan air dan mendapat bantuan dati Bhayangkari Polsek Panggang, Polres Gunungkidul.
"Hujan sudah menghilang dan kesulitan air bersih sudah dirasakan warga," kata Carik Sidoharjo, Heru Eko Susilo Kamis (29/6/2023).
Dikatakan, wilayahnya menjadi langganan krisis air setiap terjadi musim kemarau.
Kondisi ini tak lepas dari letak geografis yang terdiri dari wilayah perbukitan sehingga sumber air sulit ditemukan.
Keberadaan sumber air hanya di wilayah yang dekat pantai.
Sedangkan wilayah yang jauh dari pantai tidak ditemukan sumber.
Jumlah padukuhan ada 11 dan seluruhnya kesulitan air bersih saat musim kemarau.
Untuk memenuhi kebutuhan air pada musim hujan memang tidak ada masalah karena mendapatkan pasokan dari hujan yang ditampung di bak-bak penampungan air hujan yang dimiliki warga.
Baca Juga: Pelaku Pencurian Sepeda Motor Tetangga Digiring Warga ke Polsek Dukuhseti Pati