yogyakarta

Benarkah Sesar Mataram berada di Kabupaten Sleman? Begini penjelasan BPBD DIY

Selasa, 21 Februari 2023 | 17:25 WIB
Alat pendeteksi gempa dan gelombang tsunami. (FOTO ANTARA/HO BMKG)

HARIAN MERAPI - Beberapa waktu belakangan ini keberadaan sesar aktif baru bernama Sesar Mataram yang diklaim seorang peneliti berada di Kabupaten Sleman.

Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunggu hasil kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto saat dihubungi di Yogyakarta, mengatakan telah berkoordinasi dengan Stasiun Geofisika Kelas I Sleman pada pekan lalu terkait kemungkinan adanya Sesar Mataram.

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina siap pasok BBG untuk motor, 2 tabung gas bisa dipakai sejauh 100 kilometer

"Kami secara resmi memang menunggu instansi yang kompeten dalam hal ini BMKG, kemudian dari segi peningkatan kapasitas masyarakat kami secara terus menerus menyampaikan bahwa di Yogyakarta ini banyak potensi ancaman bencana di antaranya gempa bumi, dan longsor," katanya, Selasa (21/2/2023).

Sebelumnya, seperti disiarkan pada laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Danny Hilman Natawidjaja menyebut adanya sesar aktif baru bernama Sesar Mataram di wilayah Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Danny dalam acara lokakarya nasional "Perkembangan Terkini Pemutakhiran Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia" secara hybrid di Jakarta, pada 29-30 November 2022, mengacu data Pemutakhiran Sesar Aktif yang telah dilakukan BRIN di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Kalimantan.

Baca Juga: Kepala Dinas Kebudayaan Bantul serah terima ubo rampe labuhan yang digelar Keraton Yogyakarta: istimewa

Meski belum ada studi yang lebih rinci, kata dia, Sesar Mataram terlihat berasosiasi dengan "opset stream" berdasarkan studi survei geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi.

Ia mengatakan hasil studi terkait sesar aktif tersebut masih membutuhkan pendalaman dari BMKG.

Menurut dia hasil kajian dari BMKG akan menjadi dasar BPBD DIY untuk menyusun peta risiko bencana gempa bumi yang baru apabila Sesar Mataram telah dipastikan berada di wilayah Sleman.

Baca Juga: Polsek Mantrijeron tangkap pelaku pencurian burung cucak rowo, kerugian capai Rp25,4 juta

"Akan kami buat di mana saja titik rawan bencana gempa bumi. Jadi nanti akan muncul peta risiko kalau memang ada ancaman di situ," katanya.

Menurut dia, terlepas dari ada atau tidak adanya sesar baru tersebut, BPBD DIY terus mengedukasi masyarakat agar mampu melakukan mitigasi bencana secara mandiri, termasuk longsor dan gempa bumi.

Selain itu, katanya, BPBD kabupaten/kota juga telah menggencarkan pembentukan desa tangguh bencana (Destana), kalurahan/kelurahan tangguh bencana (Kaltana) dan satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di seluruh DIY.

Halaman:

Tags

Terkini