semarang

Gajah Sekar Koleksi Semarang Zoo Mati di Umur 67 Tahun, Ini Penyebabnya

Selasa, 21 Februari 2023 | 07:30 WIB
Kepala BKSDA Jawa Tengah Darmanto (tengah), didampingi Direktur Semarang Zoo Choirul Awaludin, saat konferensi pers di Semarang, Senin (20/2/2023), atas matinya seekor gajah betina koleksi Semarang Zoo bernama Sekar. (ANTARA/HO-Dok Semarang Zoo)

HARIAN MERAPI - Seekor gajah Sumatra betina koleksi Semarang Zoo di Kota Semarang Jawa Tengah dilaporkan mati setelah sempat sakit.

Gajah bernama Sekar itu sempat tidak bernafsu makan dan berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Darmanto di Semarang, Senin (20/2/2023), menjelaskan gajah Sekar diketahui mati pada Jumat (17/2) lalu di usia 67 tahun.

Baca Juga: Fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter ditemukan di Situs Patiayam Kudus

Pada 26 Januari lalu, kata dia, pengelola Semarang Zoo melaporkan bahwa Sekar mengalami sakit gigi yang membuatnya tidak nafsu makan, kemudian dipisahkan dari gajah jantan bernama Guntur.

Menurut dia, kondisi Sekar sempat membaik pada 10 Februari lalu, tetapi kembali menurun sehingga dilakukan tindakan medis berupa pemberian obat.

Sayangnya, kondisinya tak kunjung membaik. Bahkan, Sekar sudah tidak mau makan dan minum hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Kejagung Jelaskan Alasan Ajukan Banding Perkara Ferdy Sambo

"Kami usul agar dilakukan penanganan ditambah tiga dokter Semarang Zoo. Satu dokter dari Yogyakarta. Sudah ditangani dengan baik dan diupayakan semuanya supaya gajah ini sehat kembali," katanya seperti dikutip dari Antara.

Darmanto mengatakan gajah yang tidak mau makan bisa mengganggu metabolisme, apalagi usia gajah tersebut sudah cukup tua. Di alam liar, gajah Sumatra rata-rata hidup sampai usia 70 tahun.

"Umur gajah 67 tahun. 37 tahun yang lalu, Sekar sudah menempati Lembaga Konservasi Semarang Zoo ini. Kami sedih dengan kematian ini," kata Darmanto.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Turunnya Harga Tiket Pesawat Tidak Berlaku di Semua Provinsi

Untuk meneliti penyebab kematian secara detail, BKSDA Jateng telah mengirimkan sampel Sekar ke Laboratorium Balai Besar Veteriner, Wates, Yogyakarta, berupa jantung, paru-paru, hati, usus, limpa, ginjal, dan darah.

Darmanto menegaskan rutin melakukan pembinaan di sembilan lembaga konservasi yang ada di Jawa Tengah sehingga dipastikan tidak ada gajah yang dieksploitasi atau dinaiki pengunjung.

Sementara itu, Direktur Semarang Zoo Choirul Awaludin menyebutkan saat ini tinggal satu gajah yang menjadi koleksi lembaga konservasi itu sepeninggal Sekar.

Halaman:

Tags

Terkini