HARIAN MERAPI - JNE memfasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam pengiriman bantuan obat-obatan dan alat kesehatan untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X secara simbolis melepas truk logistik JNE di halaman Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/12/2025).
Sebelumnya dilakukan serah terima bantuan yang diwakili oleh Head Regional Jateng-DIY, Murah Lestari didampingi Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagyo.
Baca Juga: Bergerak Bersama Peduli Bencana, JNE Gratiskan Ongkir Bantuan Kemanusiaan
Adi Subagyo menyebutkan bahwa kiriman obat dari Dinkes DIY ini sebanyak 85 koli dengan berat 810 kg. Adapun tujuan pengiriman bantuan tersebut adalah di masing-masing Dinas Kesehatan di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Adi menambahkan, JNE membuka program Gratis Ongkir Peduli Sumatera. Program ini dibuka sejak 1-10 Desember 2025.
“Ini bukan pertama kalinya kami membuka program gratis ongkir bantuan untuk korban bencana, dan kami sendiri merasa terharu atas kepedulian masyarakat Yogyakarta yang begitu antusias menyalurkan bantuan melalui JNE,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Setuju Rp60 Juta Per Rumah Ganti Hunian Pengungsi yang Rusak
Sejak program ini antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tak jarang warga inisiatif mengumpulkan bantuan secara kolektif dan mengirimkannya ke JNE.
Pengiriman bantuan dapat dilakukan melalui Kantor Perwakilan dan Kantor Cabang Utama JNE di masing-masing daerah, lokasi cabang utama dapat dilihat melalui laman https://www.jne.co.id/hubungi-kami, atau melalui media sosial resmi JNE di Instagram JNE_ID.
Barang bantuan yang dapat dikirim meliputi makanan atau lauk kering, obat-obatan, sembako, peralatan mandi, alas tidur, dan selimut dengan batas maksimal berat paket 10 kilogram per kiriman bantuan. Sementara itu, makanan basah, mudah busuk, serta barang cair tidak termasuk dalam ketentuan program. Bantuan akan disalurkan melalui Posko JNE wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan setempat.
Kepala Dinkes DIY Gregorius Anung Trihadi mengutarakan, seluruh obat yang dikirim berasal dari "buffer stock" atau persediaan cadangan, sementara persediaan DIY masih aman untuk kebutuhan lokal.
"Jadi, jangan khawatir untuk masyarakat DIY yang kami berikan adalah 'buffer stock' yang memang aman untuk diberikan kepada masyarakat di Sumatera yang terdampak bencana," ujarnya.
Untuk distribusi, seluruh bantuan nantinya ditujukan ke dinas kesehatan Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat karena mereka yang lebih mengetahui wilayah yang paling membutuhkan.