HARIAN MERAPI - Pemkot Salatiga melakukan Pemantauan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) tahun 2024 dan 2025, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Program DAK Tematik PPKT.
Walikota Salatiga Robby Hernawan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Salatiga berkomitmen menata kawasan permukiman kumuh secara terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Progres di lapangan berjalan sesuai tahapan perencanaan, tentu dengan dukungan berbagai pihak. Kami berharap seluruh kawasan Ngronggo dapat selesai dan terbebas dari kategori kumuh pada akhir Desember 2025," ujarnya.
Kepala Bappeda Kota Salatiga, Siswo Hartanto, mengungkapkan pembangunan fisik dan pengembangan kapasitas masyarakat terus berjalan sebagai bagian dari peningkatan kualitas kawasan.
Baca Juga: Menjadi Orang Baik
Program PPKT DAK Tematik Kota Salatiga mengusung tema Ngronggo Edupark. Segmen pertama telah dilaksanakan pada 2024 di RT 01, RT 02, dan RT 03/RW 04 Ngronggo, Kumpulrejo, dengan penerima manfaat 147 KK serta penerima sertifikat 229 bidang.
Tahun 2025 ini dilanjutkan dengan segmen kedua di RT 04 dan RT 05/RW 04, dengan 128 KK penerima manfaat dan 126 bidang penerima sertifikat.
Sedangkan Ketua Tim Monev Program DAK Tematik PPKT, Ira Lubis memgapresiasi kesiapan Kota Salatiga dalam merencanakan dan melaksanakan program secara komprehensif.
Menurut Ira, Salatiga menjadi salah satu dari 32 daerah yang mampu menunjukkan kesiapan dalam program PPKT. Penanganan kawasan kumuh harus memperhatikan enam komponen—Infrastruktur Dasar, Sosial Ekonomi, Rencana Tata Ruang, Pembiayaan Perumahan, Lahan, dan Penyediaan Perumahan.
Dari hasil pengamatan, integrasi ini terlihat jelas di lapangan, baik dari aspek fisik maupun non fisik.
"Saat ini kami sedang membuka peluang dukungan pendanaan bagi daerah yang memiliki kesiapan program, yang nantinya akan dikaji bersama lintas kementerian," kata Ira.*