Pemkab Sukoharjo Gelar Pembinaan dan Pengawasan Pajak dan Retribusi Daerah, ini hasilnya

 


HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo gelar pembinaan dan pengawasan atas pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Sukoharjo tahun 2025. Kegiatan dibuka Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Auditorium Wijaya Utama Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Rabu (26/11). Acara digelar dengan penekanan target pajak dan retribusi bisa segera direalisasikan.

Bupati Sukoharjo Erik Suryani dalam sambutannya mengatakan, sebagaimana kita ketahui bersama, keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat bergantung pada keberhasilan kita dalam mengelola potensi-potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien.

Salah satu sumber utama pendanaan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo adalah pendapatan dari pajak daerah dan retribusi daerah. Pendapatan ini tidak hanya menjadi sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan kita dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, profesional, dan bebas dari penyimpangan.

 

Baca Juga: Ini pentingnya memberi protein bervariasi pada anak, simak anjuran ahli gizi

Kehadiran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah  menjadi momentum khususnya bagi Pengelola Pajak dan Retribusi untuk melakukan reformasi mendalam dalam pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

 

Dengan aturan yang lebih jelas, fleksibilitas yang lebih besar, dan dorongan untuk digitalisasi, diharapkan daerah semakin mengoptimalkan PAD mereka, mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat, dan pada akhirnya mampu mewujudkan pembangunan yang lebih merata bagi seluruh rakyat.

Pajak Daerah dan Retribusi bukanlah sekadar alat pungutan, melainkan fondasi utama bagi kemandirian fiskal untuk keberlanjutan pembangunan di daerah. Keduanya memiliki peran strategis dalam penyediaan dana untuk pelayanan publik dan infrastruktur.

 

 

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti potensi yang belum tergali, rendahnya kepatuhan, dan keterbatasan SDM, berbagai strategi optimalisasi, mulai dari digitalisasi, peningkatan kapasitas, hingga penegakan hukum, perlu diterapkan.

Penerimaan pajak dan retribusi perlu dioptimalkan tanpa meninggalkan aspek kemudahan dalam pelaksanaan dan pembayarannya. Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak sumber daya yang mampu menghasilkan pendapatan dan diharapkan mampu mendanai pelaksanaan otonomi daerahnya sebagai perwujudan desentralisasi.

Dalam konteks tersebut, Bupati menegaskan bahwa pendapatan pajak dan retribusi harus dikelola dengan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan. Pengawasan yang ketat terhadap wajib pajak dan wajib retribusi sangat penting agar potensi daerah dapat dioptimalkan dan tidak terjadi kebocoran atau penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah serta mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan. Oleh karena itu, kegiatan pembinaan dan pengawasan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, Bupati mengingatkan bahwa peningkatan kepatuhan wajib pajak dan wajib retribusi bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Partisipasi aktif dari masyarakat, dunia usaha, dan seluruh stakeholder sangat diperlukan untuk menciptakan budaya sadar pajak dan retribusi yang berkelanjutan. Melalui sosialisasi, edukasi, serta pendekatan yang humanis, kita harus mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah.

Pada kesempatan ini, Bupati mengapresiasi kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pajak dan Retribusi ini, karena mampu menjadi wadah bersama dalam rangka upaya peningkatan PAD dengan semangat sinergitas bersama diantara seluruh pemangku kebijakan pemungut Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Sukoharjo.

 

Baca Juga: Sebelum berlibur, ini yang perlu dilakukan orang tua pada anaknya agar tak terkena penyakit

"Saya ucapkan banyak terimakasih atas capaian pendapatan pajak dan retribusi yang sudah terpenuhi realisasinya, agar kedepan dipertahankan dan ditingkatkan pendapatannya.  Sedangkan untuk target yang belum tercapai, untuk dapat segera dikejar realisasinya. Ambil langkah-langkah strategis seperti meninjau kembali pemasangan target  dengan memaksimalkan potensi-potensi yang belum digali, serta melakukan perluasan pemungutan pajak dan retribusi yang menjadi kewenangan menurut regulasi yang ada," ujarnya.

Tidak lupa lakukan kegiatan pengawasan, intensifikasi dan eksetensifikasi dalam penggalian sumber-sumber potensi pajak daerah maupun retribusi daerah. Sehingga kedepan benar-benar PAD di Kabupaten Sukoharjo bisa lebih maksimal dan meningkat. Karena seperti kita ketahui bersama APBD Tahun 2026 terdapat pengurangan dana transfer dari Pusat yang luar biasa. Tentu hal ini menjadi pemacu kita untuk tetap bisa menjalankan roda pemerintahan. Selain melalui efisiensi belanja tentu untuk memenuhi pendanaan pembangunan perlu ditopang dari PAD.

Bupati berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti pada forum diskusi dan pembinaan semata, tetapi mampu menghasilkan rekomendasi dan tindakan nyata yang dapat diimplementasikan secara langsung di lapangan. Melalui komitmen dan kerja keras kita semua, saya yakin bahwa target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kabupaten Sukoharjo.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan acara ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, kesehatan, dan keberkahan bagi kita semua dalam menjalankan tugas dan amanah ini," ujarnya. *