news

Akademisi UPN : Gelar Pahlawan untuk Soeharto bentuk revisi narasi sejarah

Selasa, 11 November 2025 | 17:25 WIB
Assoc Prof Dr Edwi Arief Sosiawan SIP MSi CIIQA CIAR CPM (Asia) ( Dok. Pribadi)

Baca Juga: Sedkitnya 350 biro haji sudah diperiksa KPK dalam penyidikan kasus kuota haji

Menurutnya, langkah ini justru dapat menghambat proses rekonsiliasi dan keadilan bagi korban pelanggaran HAM masa Orde Baru.

“Pertanyaan penting kemudian muncul, apakah kemajuan ekonomi dapat menghapus pelanggaran HAM? Atau keduanya justru harus dipertimbangkan secara dialektis agar lahir narasi sejarah yang lebih adil dan jujur?” tambahnya.

Edwi menutup dengan menekankan bahwa perdebatan seputar gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto mencerminkan benturan dua narasi besar, yaitu narasi pembangunan dan stabilitas versus narasi pelanggaran HAM dan otoritarianisme.

“Dari perspektif teori kritis, keputusan ini bukan semata pengakuan terhadap individu, tetapi tindakan politik yang memengaruhi pemahaman publik atas sejarah, keadilan, dan arah masa depan bangsa. Diperlukan keberanian kolektif untuk menghadapi kebenaran sejarah secara utuh, bukan hanya bagian yang menyenangkan,” pungkasnya. (*)

 

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB