HARIAN MERAPI - Sepuluh tokoh yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025 merupakan hasil usulan dari masyarakat yang diajukan sejak tingkat daerah.
"Nama-nama ini sebagaimana sudah diketahui adalah nama-nama yang merupakan usulan dari bawah, usulan dari masyarakat yang telah diterima sejak di kabupaten/kota, dan kemudian ada tim peneliti dan tim pengkaji gelar di tingkat daerah," ungkap Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Usulan tersebut, menurut Fadli, bermula dari kabupaten dan kota, kemudian dikaji oleh tim peneliti dan pengkaji gelar tingkat daerah yang terdiri atas akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh budaya.
Hasil kajian tersebut selanjutnya diserahkan ke tingkat provinsi dan kemudian diteruskan kepada tim pusat di bawah Kementerian Sosial.
Baca Juga: Soeharto dapat gelar Pahlawan Nasional, Tutut: Boleh saja kontra, tapi jangan ekstrem
Fadli menuturkan, setelah melalui proses penilaian berlapis, Kementerian Sosial mengajukan nama-nama tersebut kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Dari total 49 nama yang disidangkan, yang terdiri atas 40 nama baru dan sembilan nama lanjutan dari tahun sebelumnya, Dewan menyeleksi 24 nama prioritas.
Dari jumlah tersebut, Presiden akhirnya menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025.
Kesepuluh tokoh tersebut ialah Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur, Jenderal Besar TNI Soeharto dari Jawa Tengah, Marsinah dari Jawa Timur, Mochtar Kusumaatmadja dari Jawa Barat, Syaikhona Kholil dari Jawa Timur, Hajjah Rahma El Yunusiyyah dari Sumatera Barat, Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Jawa Tengah, Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat, Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara, dan Zainal Abidin Syah dari Maluku Utara.
Fadli menyebut, seluruh nama tersebut dinilai memenuhi ketentuan perundang-undangan serta mencerminkan aspirasi masyarakat dengan jasa dan keteladanan yang konkret.
Baca Juga: Marsinah raih gelar pahlawan nasional, begini komentar Gubernur Jawa Timur
"Jasa-jasa mereka itu jelas, konkret dan juga benar-benar merupakan aspirasi yang sudah terseleksi ya, dengan proses yang cukup panjang, bahkan diseminarkan, bahkan dibukukan. Mudah-mudahan ini tujuannya adalah bagaimana ke depan, ini jasa-jasa mereka, keteladanan mereka bisa menjadi pemberi semangat bagi kita karena ini usulan-usulan juga dari provinsi," kata Fadli seperti diansir Antara.
Dia juga menyampaikan bahwa sejumlah nama lain yang telah diusulkan akan kembali dibahas untuk kemungkinan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional mendatang.
"Kita akan menjadikan nama-nama yang lain ini mungkin akan dibicarakan kalau bisa ada pemberian gelar pahlawan nasional juga pada hari kebangkitan nasional sehingga proses ini juga bisa terus berlanjut dan kita menghargai para tokoh, para pejuang bangsa yang telah berjasa bagi bangsa dan negara," pungkasnya.(*)