internasional

Presiden Prabowo Buka Opsi Akui Israel, Jika Israel Akui Palestina

Selasa, 23 September 2025 | 06:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan solusi dua negara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). KTT tersebut merupakan rangkaian dari Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB. (ANTARA/Fathur Rochman)

HARIAN MERAPI - Presiden Prabowo Subianto kembali membuka opsi Indonesia mengakui Israel hanya jika Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

"Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel," kata Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat, yang dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Setelah Inggris dan Kanada, Prancis bersiap akui negara Palestina, Israel makin tertekan

Pernyataan Presiden Prabowo kemudian disambut riuh tepuk tangan dari arah kursi delegasi negara-negara peserta KTT.

Dalam kesempatan sama, Presiden Prabowo menegaskan Deklarasi New York telah menyediakan jalan yang adil menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.

Deklarasi New York disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 12 September 2025 yang isinya merespons genosida di Gaza oleh militer Israel.

Baca Juga: Begini sambutan Palestina atas dukungan Inggris, Kanada dan Australia

Deklarasi itu menyuarakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, pembentukan misi internasional di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk stabilitas di Gaza dan pemulihan, akses bantuan kemanusiaan dan memulihkan peran UNRWA, perlindungan terhadap relawan kemanusiaan, serta rekonstruksi Gaza oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan bantuan dana yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia, serta pengakuan Negara Palestina dan perbatasan-perbatasan negara sesuai Resolusi 1967.

“Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian,” ujar Presiden.

Prabowo mengecam seluruh kekerasan terhadap rakyat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza. Puluhan ribu warga sipil di Gaza meninggal dunia akibat genosida oleh militer Israel.

Baca Juga: 680.000 warga Gaza tewas akibat serangan Israel, di atas angka resmi, ini data pelapor PBB

"Kami mengecam seluruh aksi kekerasan terhadap warga sipil. Oleh karena itu, hari ini, dengan penuh rasa bermartabat, kita berkumpul dalam waktu yang bersejarah ini, untuk sama-sama memikul tanggung jawab. Tanggung jawab yang kita pikul bersama ini tidak hanya menentukan masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel, dan kredibilitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Presiden Prabowo.

Prabowo kemudian menutup pidatonya dengan mendesak negara-negara anggota PBB agar bersama-sama mewujudkan perdamaian, dan bersama-sama bersuara menghentikan genosida di Gaza. 

"Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!" ujar Presiden.

KTT mengenai Palestina dan solusi dua negara merupakan rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) yang diselenggarakan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Halaman:

Tags

Terkini