HARIAN MERAPI - Prestasi gemilang kembali ditorehkan Nadya Syafira. Siswa kelas XII jurusan teknik sepeda motor ini berhasil mejadi juara 1 dalam kejuaraan Tapak Suci HM Barie Irsyad Championship 3.
Kompetisi bergengsi yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 13-14 September 2025, di GOR Pangukan, Sleman, diikuti ratusan pesilat dari berbagai sekolah se Kabupaten Sleman. Mereka unjuk ketrampilan dihadapan juri.
Pencapaian Nadya menjadi bukti nyata kerja keras, disiplin, dan dedikasi siswa SMK Muhammadiyah 1 Sleman ini dalam mengharumkan nama almamater melalui jalur olahraga pencak silat.
Kecintaan gadis 18 tahun ini pada pencak silat berawal sejak kelas VIII SMP. Awalnya hanya ikut ekstra kulikuler pencak silat yang ada di sekolah, Namun seiring waktu, dedikasi itu berkembang menjadi sebuah jalan prestasi.
Baca Juga: Tutut Soeharto gugat Menteri Keuangan, ternyata begini perkembangannya
"Awalnya saya ikut ekstra kulikuler di sekolah. Karena memang sudah hobi olahraga, sejak saat itu justru keterusan sampai sekarang. Ya menyalurkan hobi sekaligus melatih fisik dan mental," kata Nadya.
Dalam perjalanan menuju ajang HM Barie Irsyad Championship 3, Nadya menjalani latihan rutin beberapa kali dalam seminggu. Latihan meliputi penguatan fisik, teknik, sparing, menjaga pola makan dan istirahat cukup.
Dukungan orang tua, pelatih, menjadi motivasi utama yang membuatnya semakin semangat. "Orang tua dan pelatih jadi motivasi terbesar saya. Semoga ke depan bisa ikut kejuaraan ke tingkat lebih tinggi," katanya.
Kejuaraan yang diikuti Nadya bukanlah perjalanan mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengatasi rasa grogi dan tekanan mental saat berhadapan dengan lawan-lawan tangguh.
Baca Juga: Tips menghindari kecemasan, berikut saran psikolog
"Tantangan terbesar saya yaitu mengatasi rasa grogi dan tekanan mental saat menghadapi lawan yang kuat," jelasnya gadis kelahiran 2007 ini.
Maka, saat diumumkan meraih juara 1, Nadya tidak kuasa menahan rasa haru. Ia langsung teringat pada perjuangan panjang yang dilalui serta doa dari orang tua dan tim yang selalu mendukung dalam kejuaraan ini.
Bagi Nadya, kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi pribadi, melainkan bukti kerja keras, semangat bagi tim, dan kebanggaan untuk sekolah. "Saya awalnya tidak menyangka bisa mendapat juara 1 ini," ucapnya.
Meski sudah mengukir prestasi di tingkat daerah, namun hal itu tidak membuat Nadya berpuas diri sampai di sini. Ia bahkan menargetkan untuk terus berlatih dan meraih prestasi di tingkat nasional bahkan Internasional.