semarang

Seniman Kartun Top Tanah Air Sambut International Cartoon Festival 2025 di Kota Lama Semarang

Sabtu, 6 September 2025 | 18:30 WIB
Sejumlah kartunis dari berbagai daerah berkumpul di Semarang dalam pameran kartun Merdeka atau Mati Kutu beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menyelenggarakan International Cartoon Festival Semarang 2025. Event akbar ini dijadwalkan berlangsung pada 21–28 Desember 2025 di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang.

Festival yang mengusung tema “Harmony and Global Peace” ini akan menghadirkan karya-karya kartunis dari berbagai negara. Tema tersebut dipilih untuk menegaskan peran kartun sebagai bahasa universal yang mampu merajut harmoni dan menyuarakan perdamaian global di tengah tantangan dunia yang penuh ketegangan.

Baca Juga: Dukung Pendirian Museum Kartun Indonesia, Disbudpar Kota Semarang Siap Carikan Gedung di Kawasan Kota Lama

Tak hanya pameran kartun, acara juga akan diramaikan dengan musyawarah dan sarasehan kartun, workshop dan lomba Kartun pelajar/mahasiswa, live karikatur, hingga forum internasional mengenai peran kartun dalam membangun kesadaran sosial, kebebasan berekspresi, dan perdamaian lintas bangsa.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso, menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival ini.

“Semarang sudah lama dikenal sebagai kota yang kaya tradisi budaya sekaligus terbuka dengan sejarah seni kartunnya. Internasional Cartoon Festival 2025 bertema ‘Harmony and Global Peace’ akan menegaskan posisi Semarang sebagai salah satu episentrum seni rupa yang unik di Indonesia yang membuka peluang ekonomi kreatif dan menjadi destinasi wisata yang kaya,” ujarnya.

Baca Juga: Hasil CFA International Tournament 2025, Timnas Tutsal Indonesia Hajar Myanmar 5-0

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Event ini merupakan join program antara Pemkot Semarang dan para seniman kartun top Semarang. Sekaligus langkah menuju mewujudkan ‘Rumah Kartun Indonesia’ dalam rangka meneguhkan posisi Semarang sebagai Ibukota Kartun Nusantara."

Presidium Persatuan Kartunis Indonesia, Abdullah Ibnu Thalhah, menekankan bahwa festival ini menjadi momentum penting bagi perkembangan seni kartun di Indonesia.

“Kartun adalah bahasa universal yang bisa menembus batas negara dan budaya serta bisa bisa dinikmati semua kalangan tanpa batas usia. Dengan hadirnya ratusan karya dari kartunis dunia di Semarang, kita bukan hanya merayakan humor visual, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, kemanusiaan, dan perdamaian global. Tema ‘Harmony and Global Peace’ ini adalah panggilan moral agar kartun hadir sebagai jembatan persaudaraan lintas bangsa,” ungkapnya.

Baca Juga: Viral ada lima informasi yang sebut TNI terlibat aksi demo, begini bantahan dari TNI...

Dosen Seni Rupa Universitas Negeri Semarang sekaligus kurator pameran, M. Rahman Athian, menilai festival ini sebagai ruang pembelajaran sekaligus dialog seni lintas negara.

“Karya kartun adalah cermin zaman. Ia merekam kritik sosial, politik, sekaligus ekspresi estetis yang khas. Dengan tema ‘Harmony and Global Peace’, festival ini memperkaya wawasan masyarakat sekaligus membuka kesempatan kolaborasi antara seniman lokal, nasional, dan internasional untuk menyuarakan perdamaian,” jelasnya.

Kartunis senior asal Jawa Pos, Wahyu Kokkang, menambahkan bahwa Semarang memiliki keistimewaan tersendiri sebagai tuan rumah festival kartun.

“Kota Lama Semarang dengan nuansa historisnya memberi panggung yang sangat tepat untuk sebuah perhelatan kartun internasional. Dengan tema ‘Harmony and Global Peace’, kartun yang identik dengan kritik dan humor akan berpadu dengan atmosfer sejarah, menghadirkan pengalaman artistik yang unik sekaligus menyuarakan harapan dunia yang lebih damai,” katanya.

Tokoh kartunis Bali, Jango Pramartha, juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival ini.

Halaman:

Tags

Terkini