news

Agustus masih hujan, petani diuntungkan kemarau basah jaminan tanam padi

Minggu, 24 Agustus 2025 | 12:55 WIB
Petani di Mayang, Gatak saat tanam padi. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Petani diuntungkan dengan kondisi cuaca kemarau basah sebagai jaminan tanam padi. Sebab disaat masuk akhir bulan Agustus masih turun hujan dan stok air melimpah.

Meski bigitu, petani tetap waspada terhadap kerawanan bencana alam yang berpotensi merusak tanaman padi.

Petani Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Triatmoko, Minggu (24/8) mengatakan, kondisi sekarang sangat menguntungkan bagi petani. Sebab disaat masuk pertengahan bulan Agustus masih turun hujan.

Bahkan dalam satu Minggu terakhir hujan turun deras setiap hari. Padahal pada tahun sebelumnya saat masuk bulan Agustus merupakan peralihan cuaca dari hujan ke kemarau.

Saat ini stok air untuk pertanian terus menipis dan berdampak pada tanaman padi. Petani terpaksa harus mengairi sawah dengan mencari sumber air seperti dari sungai dan sumur pantek.

Baca Juga: Noel, Amnesti, dan Etika Hukum

Hujan yang turun sekarang ini disebabkan karena kondisi cuaca kemarau basah. Petani sangat diuntungkan karena stok air melimpah menjadi jaminan keberlangsungan tanaman padi.

"Petani pada saat ini diuntungkan dengan kemarau basah karena saat masuk pertengahan bulan Agustus masih turun hujan setiap hari dan stok air melimpah menjadi tanaman padi," ujarnya.

Triatmoko menjelaskan, kemarau basah sangat menguntungkan khususnya bagi petani sawah tadah hujan. Sebab petani tersebut hanya bisa mengandalkan mendapat air dari hujan saja karena tidak ada aliran irigasi. Karena itu, hujan yang turun sekarang sangat dimaksimalkan untuk tanaman padi.

"Meski diuntungkan tapi petani tetap waspada kerawanan bencana alam karena kemarau basah sering hujan dan angin kencang berpotensi merusak tanaman padi," lanjutnya.

Petani Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Sunendro mengatakan, sawah yang dimiliki merupakan tadah hujan. Artinya kebutuhan pengairan sepenuhnya mengandalkan air hujan. Pada saat seperti sekarang kebutuhan air sebagai terpenuhi dari hujan yang turun setiap hari. Hal ini dipengaruhi kondisi cuaca kemarau basah.

Baca Juga: Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Husna Sentolo Kulon Progo bahas 'Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam hidup berkeluarga dan berorganisasi'

"Stok air melimpah. Ini menjelang panen musim tanam II (MT II). Nanti MT III kebutuhan air kemungkinan masih terpenuhi karena hujan sering turun," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, kondisi cuaca kemarau basah sangat membantu bagi petani bisa menanam padi sepanjang tahun sebanyak tiga kali tanam. Meski suhu udara panas tinggi, namun debit air melimpah karena hujan masih sering turun.

"Cuaca sekarang ini meski kemarau tapi bersifat basah dan tidak kering. Artinya masih ada mendung dan hujan. Terpenting stok air melimpah dan harus dimanfaatkan petani dengan program percepatan tanam padi. Targetnya yakni swasembada pangan nasional," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB