HARIAN MERAPI - Israel terus memperluas pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Aksi ini mengundang kecaman dunia, termasuk negara yang selama ini menjadi sekutu Amerika Serikat.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengecam keputusan otoritas Israel yang telah mengizinkan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat karena hal itu bertentangan dengan hukum internasional.
Kantor penyiaran publik Israel, Kan, Rabu melaporkan Komite Administrasi Sipil untuk Yudea dan Samaria, sebuah komisi pemerintah yang mengawasi permukiman sipil di Yudea dan Samaria, sebutan Israel untuk Tepi Barat, telah menyetujui pembangunan 3.400 rumah baru di wilayah Mevaseret Adumim, yang juga dikenal sebagai E1.
Baca Juga: UMKM Lokal Harus Tingkatkan Daya Saing Lewat Perlindungan Kekayaan Intelektual, Ini Alasannya
Proyek tersebut akan menghubungkan Yerusalem dengan Maale Adumim, sehingga memutus keutuhan wilayah Palestina.
"Italia mengecam keputusan Israel yang mengizinkan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat," kata Meloni.
Baca Juga: Dana Keistimewaan DIY Dipangkas hingga 50 Persen, Sri Sultan Enggan Lobi Pusat
"Keputusan itu bertentangan dengan hukum internasional dan berisiko membahayakan solusi dua negara, dan secara lebih umum terhadap prospek politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi," ujar Meloni seperti dikutip dari kantor pemerintahan Istana Chigi.*