Abaikan gencata senjata, Israel lancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat utara, begini kondisinya

photo author
- Senin, 3 Februari 2025 | 10:04 WIB
Tentara Israel pada Rabu (2/10/2024) malam, memaksa tiga keluarga Palestina di dua desa dekat kota Jenin, di bagian utara daerah pendudukan Tepi Barat, untuk meninggalkan rumah mereka dan mengubahnya menjadi barak militer.  (ANTARA/Anadolu)
Tentara Israel pada Rabu (2/10/2024) malam, memaksa tiga keluarga Palestina di dua desa dekat kota Jenin, di bagian utara daerah pendudukan Tepi Barat, untuk meninggalkan rumah mereka dan mengubahnya menjadi barak militer. (ANTARA/Anadolu)

 


HARIAN MERAPI - Israel tak lagi mematuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas dan terus melancarkan serangan ke wilayah pendudukan.


Bahkan, di Tepi Barat bagian utara, Israel melakukan serangan besar-besaran, demikian menurut keterangan saksi mata, Minggu pagi.

Kendaraan militer Israel dan dua buldoser menyerbu Kota Tammun, bagian tenggara Kota Tubas, dan kamp pengungsi Al-Far’a serta memberlakukan jam malam di kedua area, tambah mereka.

Baca Juga: Gelar Reses I Tahun 2025, Anggota DPRD Bantul Yuliana Tumonglo Siap Tampung Aspirasi Masyarakat 

Menurut beberapa saksi, tentara Israel memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka di kamp Al-Far’a dan mengubah bangunan-bangunan tersebut menjadi pos militer.

Kantor Berita resmi Palestina Wafa memastikan Israel melancarkan serangan di dua daerah tersebut.

Sementara itu, pihak Bulan Sabit Palestina, menuding pasukan Israel mencegah petugas medisnya mengevakuasi seorang warga Palestina yang sakit di Kamp Al-Far’a.

Otoritas setempat di Tubas mengumumkan penangguhan kegiatan belajar mengajar di Tammun dan kamp Al-Far’a menyusul serangan Israel.

Baca Juga: Hidup seimbang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat

Serangan baru itu dilakukan beberapa hari setelah 10 warga Palestina tewas pada Kamis akibat serangan udara Israel di Tammun.

Pada 21 Januari, tentara Israel meluncurkan serangan militer ke Kota Jenin dan kamp pengungsinya, sehingga menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina.

Serangan itu kemudian diperluas hingga mencapai Kota Tulkarm, di mana tiga warga Palestina tewas.

Eskalasi di Tepi Barat yang diduduki terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan diberlakukan di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel selama 15 bulan dan telah menewaskan lebih dari 47 ribu orang dan meluluhlantakkan daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Kenneth Trevi menyiapkan dua album dan konser musik di 2025, motivasi istimewa dari anak spesial

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X