news

Kisah haru orang tua di balik wisuda 602 UKSW Salatiga akhir Juli lalu, ini ceritanya

Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:45 WIB
Rektor UKSW peluk orang tua wisudawati asal Pulau Talaud. (Dok. UKSW )

Sementara itu, Jemi Tundunaung menceritakan perjalanan yang mereka tempuh memakan waktu selama dua hari sejak Sabtu (19/7/2025) lalu.

Baca Juga: Meski mendapat abolisi,  Tom Lembong laporkan hakim ke MA, ada apa ?

Awalnya keberangkatan kapal dijadwalkan pukul 17.00 WIB, namun ditunda karena cuaca buruk. Setelah menunggu cukup lama, kapal akhirnya berangkat pada pukul 24.00 WIB.

Tapi keesokan harinya, pukul 13.00 WIB kapal mengalami kebakaran, di mana seluruh penumpang terpaksa melompat ke laut dan terapung di permukaan air selama 1 hingga 2 jam sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.

“Saat terapung di air, saya sempat terpisah dengan istri dan bibi Shintia. Saya berusaha berenang untuk mencari mereka dan puji Tuhan bisa bertemu kembali,” katanya.

Tak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan, semua hangus terbakar bersama kapal. Keselamatan para penumpang tidak lepas dari pertolongan warga Desa Gangga. “Begitu mengetahui kejadian tersebut, warga yang memiliki perahu segera bergerak untuk menolong kami,” ungkapnya.

Setelah dievakuasi ke Pulau Gangga, Jemi Tundunaung bersama istri kembali melanjutkan perjalanan mereka, sementara bibi Shintia yang mengalami luka-luka harus dirawat di rumah sakit di Manado.

Dari Manado, keduanya menumpangi pesawat menuju Jakarta, lalu melanjutkan perjalanan ke Semarang menggunakan kereta api. Akhirnya, mereka tiba di Salatiga pukul 19.45 WIB pada Senin (21/07/2025) lalu. Sementara menunggu wisuda, mereka tinggal bersama di kos milik putrinya, Shintia.*

.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB