internasional

Situasi terbaru di Gaza, Hamas sambut baik usulan gencatan senjata

Minggu, 6 Juli 2025 | 07:00 WIB
Suasana Rumah Sakit Indonesia pascaevakuasi paksa di Beit Lahiya, Gaza Utara, Senin (2/6/2025). (ANTARA/HO-MER-C)



HARIAN MERAPI - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Israel menyusul usulan gencatan senjata.


Hamas menyambut baik rancangan kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Israel dan menyatakan kesiapan untuk memulai lagi perundingan.

Sebagaimana dilaporkan media Israel Ynet, Hamas menyatakan respons positifnya terhadap Qatar mengenai rancangan kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari serta pembebasan 10 sandera yang masih hidup dan penyerahan 18 jenazah sandera.

Baca Juga: Oknum dosen universitas swasta di Kota Bandung dilaporkan suami sendiri atas dugaan perselingkuhan

Dalam pernyataan yang disiarkan Kamis (3/7) malam, Hamas menjelaskan bahwa pihaknya "telah menyelesaikan konsultasi internal dan konsultasi bersama kelompok Palestina lain terkait proposal terbaru dari mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat di Gaza".

Hamas juga menyatakan telah "menyampaikan respons positif tersebut terhadap mediator".

Laporan Ynet menyebutkan seorang pejabat Israel telah menerima respons Hamas melalui mediator dan kini sedang mempelajari rencana yang diusulkan.

Selain itu, Hamas juga mengungkapkan "kesiapannya untuk segera memulai" babak baru negosiasi terkait mekanisme implementasi kesepakatan gencatan senjata tersebut.

 Baca Juga: Peruntungan Shio Macan besok Minggu 6 Juli 2025, peluang bagus untuk mendapatkan pekerjaan

Pada Rabu (2/7), Hamas menyatakan sedang menggelar konsultasi terkait usulan mediator dalam rangka gencatan senjata di Jalur Gaza.

Gencatan senjata tersebut diharapkan dapat kembali menghentikan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang tak berhenti sejak 18 Maret lalu, ketika kesepakatan gencatan senjata sebelumnya kedaluwarsa.

Israel berdalih bahwa Hamas menolak menyetujui rencana AS untuk memperpanjang gencatan senjata, sehingga mereka melanjutkan serangan ke Gaza.

Pada 30 Juni lalu, Menteri Luar Negeri Mesir Badel Abdelatty menyatakan bahwa pihaknya, bersama mediator lain, berupaya menggolkan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza serta pembebasan sejumlah sandera Israel.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kerbau besok Minggu 6 Juli 2025, waspadalah agar tidak membuat penjahat gemuk dengan mengorbankan Anda!

Sementara, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 1 Juli mengeklaim bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat yang diperlukan demi mencapai gencatan senjata 60 hari tersebut.*

Tags

Terkini