yogyakarta

Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Ribuan Warga Ikuti Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta

Jumat, 27 Juni 2025 | 06:00 WIB
Ribuan warga mengikuti Lampah Budaya Mubeng Beteng atau berjalan mengelilingi Beteng Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memperingati Tahun Baru Jawa 1 Sura Dal 1959 dan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Jumat (27/6/2025) dini hari. (ANTARA/Luqman Hakim)

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan bahwa Lampah Budaya Mubeng Beteng merupakan salah satu karya budaya yang telah diakui secara nasional.

"Prosesi adat ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari DIY oleh kementerian yang mengurusi kebudayaan sejak 2015," ujarnya.

Pelaksanaan Mubeng Beteng, kata Dian, menjadi bagian dari upaya pelestarian adat istiadat dan tradisi DIY yang sarat nilai-nilai spiritual.

Ia mengemukakan bahwa tradisi ini memiliki nilai penting refleksi dan kontemplasi kehidupan manusia untuk selalu ingat dan bersyukur kepada Tuhan, serta menjadi bahan evaluasi perbaikan di tahun depannya.

"Sekaligus sebagai upaya memohon keselamatan dan keberkahan untuk kehidupan yang lebih sejahtera menyongsong tahun baru," tutur Dian.

Salah satu peserta, Gabriel Maria Ana (25) mengaku baru kali pertama mengikuti lampah budaya itu lantaran ingin mengenal lebih dalam mengenai budaya leluhur.

"Ini baru pertama kali. Lebih pengin nguri-uri budaya Jawa karena saya juga orang Jawa. Pengin tahu budaya yang ada di Jawa ini seperti apa dan pengin lebih dekat aja sama Yogyakarta," ujar warga Kabupaten Kulon Progo itu.

Sementara itu, Wahyu Widiardana (25), warga Magelang, Jawa Tengah, mengaku mengikuti tradisi tahunan itu untuk keperluan riset tugas akhir kuliahnya yang mengangkat tema budaya Yogyakarta.

"Kebetulan saya lagi tugas akhir kuliah, terus kebetulan juga mengangkat budaya Yogyakarta, jadi sekalian riset aja sih, biar tahu bagaimana rasanya, terus prosesnya juga bagaimana," ucap Wahyu. *

Halaman:

Tags

Terkini