solo

Digelar di Tawangmangu, Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-Aisyiyah III Tahun 2025, Muhammadiyah: Bencana Bagian dari Rahmat Allah, Jangan Diratapi

Kamis, 26 Juni 2025 | 18:55 WIB
Pembukaan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-Aisyiyah III tahun 2025. (Abdul Alim )

HARIAN MERAPI - Umat Islam dilarang meratapi musibah yang dialaminya. Justru itu skenario dari Yang Maha Kuasa bagi hambanya yang sabar dan pembuka empati sesama manusia.

Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti di hadapan peserta Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah Aisyiyah MDMC LLHPB di Grha Sunan Lawu Tawangmangu, Kamis (26/5/2025).

"Dalam fikih bencana, Muhammadiyah tak pernah menganggap bencana itu kutukan atau laknat Allah. Harus dilihat sebagai bukti kekuasaan Allah. Jangan meratapinya, jangan menyalahkan Allah," katan pria yang juga menjabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini.

Baca Juga: Kenapa cuaca di Gunung Rinjani berubah sngat cepat? Begini penjelasan dari BMKG

Ia mengatakan, Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang. Dalam setiap bencana terdapat pelajaran berharga. Bahkan memantik rasa kemanusiaan dan pembuka pintu surga bagi mereka yang peduli sesama.

Ia menyebut, pelayanan sosial itulah yang digelorakan hidup di jiwa relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

"Di mana ada bencana, di situ ada MDMC. Ini menunjukkan jiwa Muhammadiyah adalah pelayanan sosial. MDMC pengabdian dan keikhlasan. Memberikan jawaban permasalahan bencana di Indonesia," katanya.

Menurutnya, relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah tak sekadar kelompok responsif kebencanaan namun juga mitigasi. Organisasinya juga melakukan resiliensi bencana.

Baca Juga: Doni Saputro, Mantan Vokalis Seventeen Rilis Ulang 'Cobalah' dengan Nuansa Baru

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi keberhasilan MDMC menembus kancah internasional dan diakui WHO dalam membangun instalasi kegawatdaruratan di lokasi bencana.

"Jambore ini penting agar memiliki semangat ikatan kuat saat bencana dan musibah terjadi. Bencana alam erat kaitannya dengan perubahan perilaku. Manusia semakin abai dengan alam. sehingga kerusakan terjadi. Banyak bencana karena perbuatan manusia," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut Indonesia menaklukkan pandemi Covid-19 berkat gotong royong semua elemen. Mereka menjunjung tinggi rasa kemanusiaan.

Baca Juga: MK putuskan tidak ada lagi pemilu serentak, ini pertimbangannya....

"Dikongkon enggak dikongkon berangkat. Tuntutan tugas. Quick response. Jateng ini pasar bencana nasional," katanya.

Kepala BNPB Letjen Dr Suharyanto SSos mengatakan institusinya intens berkoordinasi dengan MDMC dan LLHPB. Organisasi relawan membantu pemerintah menangani bencana.

Halaman:

Tags

Terkini