yogyakarta

KPSI Simpul Yogyakarta gelar Syawalan dan Pameran Karya. Berikut beberapa karya yang dipamerkan

Senin, 28 April 2025 | 13:00 WIB
Acara Syawalan dan Pameran Karya yang diprakarsai KPSI Simpul Yogyakarta (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Memaafkan dapat diartikan sebagai proses menghentikan emosi negatif terhadap kejadian menyakitkan. Memaafkan penting pula guna mendukung kesehatan mental.

Demikian dipaparkan dr. Mega Dhestiana,SpKJ saat menjadi pembicara Hikmah Syawalan yang diprakarsai Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Yogyakarta, Minggu (27/4/2025) siang.

Selain Syawalan, kegiatan yang digelar di kompleks Rumah Cendrawasih 1A Demangan Baru Yogya, dirangkai pula dengan Pameran Karya terutama dari Orang dengan Skizofrenia (ODS).

Dalam kesempatan tersebut, dr Mega menegaskan pula mengapa memaafkan penting untuk kesehatan mental, antara lain karena bisa mengurangi stres, kecemasan dan depresi.

Baca Juga: Terkait pelokanan pindah, paguyuban pedagang Pasar Pagi Salatiga diundang Dinas Perdagangan, Audiensi ke Walikota

“Bahkan bisa meningkatkan perasaan damai, optimisme dan penerimaan diri. Selain itu juga dapat membantu memperbaiki hubungan sosial dan rasa percaya diri,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dr Mega, memaafkan sebagai salah satu terapi atau Forgiveness Therapy, yakni efektif membantu mengurangi perilaku agresif, bahkan pada pasien skizofrenia.

“Terapi ini dapat melatih mengelola emosi, membingkai ulang pikiran negatif dan mengembangkan empati,” papar dr Mega yang juga penasihat KPSI simpul Yogyakarta.

Sedangkan Wakil Ketua KPSI simpul Yogyakarta, Wening Budiati menjelaskan, KPSI simpul Yogyakarta berdiri pada 2010 silam, antara lain berawal dari adanya kegiatan promosi edukasi kesehatan jiwa.

Baca Juga: Benar-benar Andalan, Dalam 3 Bulan Super App BRImo Digunakan Oleh 40 Juta User dan Catat Transaksi Rp1.599 Triliun

Misalnya, bagaimana perawatan yang baik bagi keluarga caregiver penderita gangguan jiwa berat skizofrenia. Dalam perkembangannya, KPSI simpul Yogyakarta turut mewadahi penyitas dari berbagai diagnosa gangguan/masalah kejiwaan beserta keluarga/pendamping untuk saling berbagi.

“Kami selenggarakan Syawalan dan Pameran Karya antara lain sebagai bentuk silaturahmi antar anggota KPSI Simpul Yogyakarta sekaligus apresiasi terhadap kreativitas para penyintas dan pendamping,” jelasnya.

Ditambahkan Wening, rangkaian kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta tersebut diharapkan pula dapat menjadi ruang untuk saling menguatkan, berbagi cerita serta berkreasi.

Adapun dokter/perawat jiwa/psikiater yang saat ini banyak berperan di KPSI Simpul Yogyakarta antara lain ada dr. Mega Dhestiana,SpKJ, dr. Tika Prasetyawati,SpKJ, dr. Fiddina Mediola, SpKJ dan dr. Alvina, SpKJ.

Baca Juga: Inilah bahayanya HPV, dapat menyerang laki-laki maupun perempuan, simak penjelasan dokter

Halaman:

Tags

Terkini