internasional

Ketika Menko Ekonomi RI Beber Alasan Nego Dagang ke AS, Soal Tekan Tarif Resiprokal Donald Trump

Sabtu, 19 April 2025 | 07:25 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto (kanan). (Instagram.com / @potus - @airlanggahartarto.official)

Menko Perekonomian RI itu menuturkan, Indonesia berharap adanya penerapan tarif yang kompetitif dari pesaingnya agar bisa masuk ke AS.

Airlangga menyebut, RI meminta komoditas ekspor utama macam garmen, alas kaki, furnitur, hingga udang diberikan tarif sekecil mungkin untuk masuk pasar AS.

Sebelumnya diketahui, produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, dan furnitur menjadi produk yang tarifnya lebih tinggi dari pesainganya di ASEAN.

Baca Juga: Tolak Putusan Pemecatan Terkait Kasus Perselingkuhan, Oknum ASN di Gunungkidul Ajukan Banding

Airlangga menjelaskan, meskipun saat ini tarif tinggi didiskon sementara menjadi 10 persen, AS tetap menerapkan tarif proteksionis untuk barang tekstil dan garmen sebesar 10-37 persen,

Artinya, hal itu apabila diakumulasi komoditas asal Indonesia memiliki biaya yang tergolong besar untuk masuk ke pasar AS.

"Meski saat ini tarif 10 persen untuk 90 hari, di tekstil, garmen, ini kan sudah ada tarif 10-37 persen maka 10 persen tambahan bisa 10 tambah 10 atau 37 tambah 10," terang Airlangga.

Baca Juga: Polresta Sleman Tangkap Sepasang Kekasih Pelaku Pemerasan dan Penyekapan, Korban Disekap di Bagasi Mobil

"Ini concern kita karena ekspor kita biayanya lebih tinggi, karena ini di-sharing kepada pembeli dan juga ke Indonesia sebagai pengirim," tandasnya. *

Halaman:

Tags

Terkini