HARIAN MERAPI - Pola tidur selama puasa Ramadan berbeda dengan setelah Lebaran.
Pola tidur yang berubah bisa mempengaruhi kesehatan tubuh, sehingga butuh perbaikan.
Dokter membagikan tips bagaimana memperbaiki pola tidur setelah Lebaran.
Mereka yang pola tidurnya berubah selama libur Lebaran perlu memulihkan kebiasaan tidur menjelang akhir masa libur, sebelum kembali ke rutinitas kerja atau sekolah.
Dokter spesialis kesehatan tidur Andreas Prasadja saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa pemulihan pola tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Peruntungan Shio Macan berlaku besok Rabu 9 April 2025, majulah untuk menjadi pemimpin
"Jadi, lakukan secara perlahan dan dengan santai saja," kata dr. Andreas Prasadja, RPSGT, yang berpraktik di Klinik Gangguan Tidur Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta.
Pemulihan pola tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk mencegah munculnya rasa tegang, yang bisa menimbulkan kesulitan tidur.
"Untuk mengembalikan sebenarnya juga tidak terlalu sulit, seperti biasa saja, tidurnya jam berapa, biasa tidur jam 21.00 misalnya, selama Ramadhan tidur jam 22.00, dikembalikan saja sedikit-sedikit," kata dokter Andreas.
"Sebenarnya sih sama saja seperti jet lag ya, satu jam perbedaan waktu tidur akan membutuhkan satu hari. Waktu satu hari untuk kembali ke pola seperti biasa. Jadi, jika ada perbedaan tiga jam ya perlu tiga hari, ada perbedaan enam jam perlu enam hari," ia menjelaskan.
Baca Juga: 182 Ribu Wisatawan Kunjungi Candi Borobudur, Prambanan dan Keraton Ratu Boko pada Lebaran 2025
Ia menambahkan, orang yang berusaha memulihkan pola tidur sebaiknya menghindari makanan dan minuman berkafein, yang dapat menimbulkan gangguan tidur.
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto saat dihubungi secara terpisah menyampaikan bahwa semasa liburan orang cenderung mulai tidur lebih larut dan bangun lebih siang.
"Selama liburan, kebiasaan tidur sering berubah, seperti tidur larut malam dan bangun siang, yang dapat mengganggu ritme sirkadian alami," katanya.
"Akibatnya, setelah liburan banyak orang sulit mengembalikan pola tidur, karena tubuh dan pikiran perlu waktu untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas sehari-hari," ia menambahkan.
Baca Juga: Timnas U-17 Lolos Piala Dunia U-17 2025