HARIAN MERAPI - Polres Sukoharjo melakukan pemantauan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji khususnya tabung 3 kilogram menjelang Lebaran.
Petugas mengecek langsung perdagangan di SPBU, SPBE hingga agen dan pangkalan. Hal ini untuk memastikan pelaksanan di lapangan sudah sesuai ketentuan dan menekan terjadinya pelanggaran.
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Minggu (23/3/2025) mengatakan, pemantauan dilakukan melibatkan beberapa satuan di Polres Sukoharjo seperti Satreskrim dan Satintel. Polisi memantau distribusi BBM dan elpiji secara langsung di lapangan dengan mendatangi SPBU, SPBE, agen dan pangkalan.
Polisi diturunkan untuk memastikan distribusi BBM dan elpiji sudah sesuai dengan ketentuan berlaku. Selain itu, untuk menekan terjadinya pelanggaran perdagangan.
"BBM dan elpiji apalagi gas tabung 3 kilogram sekarang sangat dibutuhkan menjelang Lebaran. Polres Sukoharjo melakukan pemantauan untuk memastikan perdagangan berjalan sesuai aturan berlaku dan tidak ada pelanggaran," ujarnya.
Kapolres menjelaskan, pemantauan BBM di SPBU dilakukan polisi dengan mengecek dan meminta keterangan pihak pengelola. Hal itu terkait stok, harga, permintaan masyarakat dan distribusi perdagangannya.
"Termasuk apabila mana ada kecurigaan kecurangan perdagangan atau bahkan adanya BBM yang tercampur air dan sebagainya. Itu kami cek semua," lanjutnya.
Polres Sukoharjo sebelumnya berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan BBM subsidi di SPBU 44.575.25 Cuplik, Sukoharjo. Seorang pria bernama FAW (30), warga Pojok Kidul, Baran, Nguter, diamankan setelah kedapatan membeli BBM subsidi secara berulang-ulang menggunakan mobil yang telah dimodifikasi dengan tong penampungan.
Baca Juga: Begini upaya Kemdiktisaintek agar PTNBH mandiri
AKBP Anggaito mengatakan, bahwa tersangka melakukan pengisian BBM subsidi jenis Pertalite sebanyak 7 kali di SPBU tersebut dengan tujuan menimbun untuk dijual kembali. Pada saat pengisian ke-8, terjadi kebakaran di dalam mobilnya yang menyebabkan kepanikan di lokasi.
"Tersangka memodifikasi kendaraannya dengan menambahkan tong besi berkapasitas 200 liter dan jeriken untuk menampung BBM subsidi. Modus ini dilakukan dengan cara menyedot BBM langsung dari tangki kendaraan ke tong. Namun, saat pengisian ke-8, terjadi kebakaran di dalam kendaraan yang diduga akibat percikan api," lanjutnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka diketahui berangkat dari rumahnya di Baran, Nguter, pada pukul 07.00 WIB dengan tujuan membeli Pertalite di SPBU Cuplik.
Sesampainya di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB, ia mulai melakukan pengisian BBM subsidi dengan metode yang telah dirancang sebelumnya.
Baca Juga: Cedera saat lawan Australia, Mees Hilgers absen kontra Bahrain