HARIAN MERAPI - Hidayah dapat datang kepada siapa pun dan dengan cara apapun. Dan cerita hidayah kali ini tentang seorang wanita muda.
Dia adalah seorang wanita berumur dua puluh tahun, sebut saja A. Rupanya Allah menginginkan kebaikan kepadanya, maka diberikanlah taufik dan hidayah kepada wanita tersebut.
Begini kisahnya sebagaiaman yang tuturkan si waanitaa muda itu. Dahulu kehidupanku seperti kehidupan jahiliyah.
Baca Juga: Tradisi nguras telaga di Dukuh Krenggan Batang, sebagai wujud penghormatan kepada leluhur
Walaupun aku anak dari orang tua yang taat dalam melaksanakan ajaran Islam, namun saat itu aku tidak menjaga waktu-waktu shalat, hingga shalat subuh aku lakukan pada jam sepuluh.
Saudara-saudaraku begadang pada bulan Ramadhan untuk melakukan Qiyamullail (shalat malam) dan membaca Alquran, sedangkan aku menghidupkan malamku dengan menonton acara yang dimurkai Allah.
Pada suatu malam aku bermimpi sedang bermain dengan teman-temanku –yang buruk perangainya- seperti biasanya, tetapi tiba-tiba di hadapan kami lewat sekelompok orang yang membawa jenazah.
Aku pun melihat kearah jenazah itu, sedangkan teman-temanku berusaha mengalihkan perhatianku dari jenazah itu.
Baca Juga: Tradisi bersih telaga di Daerah Istimewa Yogyakarta, jadi simbol kearifan lokal bumi Nusantara
Aku berusaha mengikuti jenazah itu namun tidak bisa, lalu aku berlari dan terus berlari hingga aku menyusul jenazah itu.
Ketika melewati jalan yang sukar dilalui aku tidak mampu meneruskan perjalanan, lalu aku menemukan kamar kecil yang gelap, maka aku memasukinya dan bertanya, “Tempat apa ini?”
Mereka berkata kepadaku, “Ini adalah kuburanmu. Inilah tempat kembalimu. Di sinilah umurmu berakhir.”
Aku lalu berteriak dengan suara yang keras. Rasanya aku ingin shalat dan ingin mengeluarkan air mata yang dapat menyelamatkanku dari adzab Allah yang pedih namun kemudian suara yang berasal dari belakangku berkata:
Baca Juga: Cerita misteri penampakan permen raksasa yang menimpa siswa hobi bolos sekolah
“Mustahil, mustahil, telah habis umurmu sedangkan kamu tenggelam dalam kelezatan.”