yogyakarta

Menteri PPPA: Salah satu faktor penyebab kekerasan terhadap anak adalah penggunaan gadget yang tidak bijak

Kamis, 28 November 2024 | 21:25 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi usai membuka acara Rembug Perempuan Jogja di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (28/11/2024). (ANTARA/Luqman Hakim)

HARIAN MERAPI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama penyebab kekerasan terhadap anak di Indonesia adalah penggunaan gadget yang tidak bijak.

Menurutnya, banyak kasus kejahatan seksual dan fisik terhadap anak bermula dari dampak negatif penggunaan perangkat elektronik tersebut.

Dalam acara Rembug Perempuan Jogja di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis(28/11/2024), Arifah menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak di Indonesia yang sedang menghadapi pengaruh buruk dari teknologi, yang sering kali mereka tidak dapat kendalikan dengan bijak.

Ia menilai, semakin banyak kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak, terutama yang dipicu oleh akses tidak terbatas terhadap gadget.

Baca Juga: Pribadi pemaaf adalah cabang utama keimanan seseorang

Sebagai langkah untuk melawan hal ini, Fauzi memperkenalkan Ruang Bersama Merah Putih, sebuah program yang dirancang untuk memberi anak-anak tempat alternatif yang positif untuk beraktivitas setelah pulang sekolah.

"Melalui ruang ini, anak-anak akan dilibatkan dalam permainan tradisional yang didasarkan pada kearifan lokal, yang diharapkan dapat mengalihkan perhatian mereka dari gadget serta membentuk karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujarnya seperti dilansir Antara.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam Ruang Bersama Merah Putih, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya kolaborasi, kejujuran, dan saling menghormati tanpa membedakan agama atau status sosial.

"Dengan memberikan alternatif aktivitas yang mendidik dan menghibur, ia berharap dapat membantu anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat dan jauh dari pengaruh negatif teknologi," katanya.

Baca Juga: Pelapor Kasus Penipuan MLM Ngotot Cabut BAP: Tak Merasa Dirugikan, Berpelukan Saling Memaafkan dengan Terdakwa di Ruang Sidang PN Jogja

Menteri Arifah juga menyoroti pentingnya perhatian dan respons masyarakat terhadap masalah kekerasan, seperti yang terjadi pada kasus pemerkosaan di Purworejo, Jawa Tengah.

Menurutnya, masyarakat harus lebih peduli terhadap kejadian-kejadian memilukan di sekitar mereka dan berupaya mencegah terulangnya kejadian serupa.

Ruang Bersama Merah Putih, yang mempromosikan kebersamaan antarwarga, diharapkan menjadi salah satu upaya untuk menciptakan solidaritas sosial yang lebih kuat di Indonesia.(*)

Tags

Terkini