HARIAN MERAPI - Pilkada serentak di DIY sebagai proses demokrasi elektoral adalah momentum masyarakat gunakan hak pilih tanpa intimidasi, tanpa berita bohong, hate speech dan semangat tidak money politic.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Selasa (5/11/2024). Alumni Lemhannas ini menegaskan pentingnya berdemokrasi guna meraih kemenangan di pilkada serentak lewat cara jujur dan bermartabat.
"Pilkada ini kerja politik, saatnya berlomba merebut hati dan pikiran dengan menawarkan ide, gagasan, program kegiatan untuk merebut kepercayaan rakyat," beber Eko Suwanto.
Baca Juga: Jadi Komplotan Pengedar Sabu, Perangkat Desa Kelangsono Batang Ditangkap Polisi
Secara khusus, sebagai Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, berharap agar BKD DIY dan Inspektorat bantu pastikan serta mendorong aparatur ASN taat UU dan netral. Dalam proses kampanye pilkada 2024.
"Pol PP bantu Bawaslu dalam, penegakan pemasangan alat peraga, tegas laksanakan peraturan. Pahami bersama, prinsipnya dituntut kedepankan kejujuran," kata Eko Suwanto.
Netralitas ASN, TNI dan Polri dan penyelenggara baik KPU dan Bawaslu bekerja secara profesional penting diwujudkan.
"Mari jaga integritas penyelenggaraan pilkada agar mendapatkan kepala daerah yang melayani rakyat dan mampu membahagiakan hatinya rakyat," tandasnya.
Baca Juga: Manchester City Babak Belur Dihajar Sporting Lisbon, Viktor Gyokeres Cetak Hattrick
Ia memberikan catatan berkaitan adanya berita rilis survei IPDA yang disebut ada kontroversi. "Ada bau propaganda yang dipertanyakan validitas dan basis ilmiah metodologi pelaksanaan survei," katanya.
IPDA yang tidak terdaftar dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia atau Persepi merilis hasil survei Pilkada Kota Yogyakarta yang datanya diambil tanggal 21 sd 25 Oktober 2024 dengan klaim jumlah responden 1200.
"Penggiringan opini oleh paslon tertentu ini, dengan mempertontonkan hasil survei oleh lembaga yang bukan anggota Persepi menjadi pertanyaan publik," lanjutnya.
Baca Juga: BRI dan HIPMI Jalin Sinergi Strategis untuk Dorong Pengusaha Muda Naik Kelas
Tidak adanya data yang terbuka disampaikan ke publik selain angka-angka. Masyarakat Yogya berharap lembaga ini secara jujur membuka metode, responden dan mengungkap jujur siapa yang mendanai.