gunungkidul

Polda DIY Sosialisasikan Larangan Penyembelihan Ruminansia dan Zoonosis di Gunungkidul

Jumat, 20 September 2024 | 15:50 WIB
Sosialisasi dan edukasi larangan penyembelihan ruminansia betina produktif oleh Polda DIY. (Dok Polda DIY)

HARIAN MERAPI - Bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Kesehatan Gunungkidul, Polda DIY melakukan sosialisasi dan edukasi larangan penyembelihan ruminansia.

Kasubdit 2 Ditintelkam Polda DIY AKBP Dwi Prasetio Nugroho, S.E., M.H, mengharapkan seluruh jagal di Gunungkidul tidak menyembelih hewan betina produktif karena merupakan penghasil ternak yang baik.

"Disembelih, kecuali untuk keperluan penelitian, pemuliaan atau untuk keperluan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan," kata Dwi, Jumat (20/9/2024).

Baca Juga: Miris, Kasus Pelecehan Seksual di Gedangsari Gunungkidul Ternyata Korban dan Terlapor Masih di Bawah Umur

Selain melakukan pengawasan lalu lintas ternak. Polda DIY juga berharap para jagal di Gunungkidul turut serta mendukung dan berupaya melakukan pencegahan munculnya penyakit hewan salah satunya antraks.

Tujuannya, tidak terulang dan kembali muncul hingga menjangkit ke manusia. Hal ini demi terciptanya masyarakat yang sehat dan situasi aman tenteram, khususnya menjelang pilkada serentak 2024 di Gunungkidul.

"Jagal harus mematuhi regulasi tidak boleh menyembelih hewan ternak betina produktif dan memahami penyakit hewan ternak zoonosis. Jagal harus menyembelih hewan yang sehat dan jantan," tandasnya.

Medik Veteriner Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Gunungkidul drh. Ika Tuti Kustianingsih menjelaskan, resiko manusia tertular penyakit melalui hewan ternak yang dikenal zoonosis, seperti antraks.

Baca Juga: Pencari Rumput di Karanganyar Tewas Diserbu Tawon Vespa, Ditemukan 218 Sengatan Mematikan

Menurutnya, DIY merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang endemik penyakit antraks. Sejak 2019 kasus antraks ini terjadi secara konsisten tetapi terbatas pada wilayah tertentu di kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gunungkidul Sidig Hery Sukoco, S.K.M., M.P.H mengatakan kasus antraks yang kembali berulang di wilayah Gunungkidul memerlukan penanganan tuntas.

Menurutnya, salah satu cara untuk memutus berulangnya kasus antraks memerlukan upaya dari masyarakat di antaranya peternak dan pelaku usaha. Tokoh masyarakat dan sivitas akademika serta pemerintah.

Baca Juga: Seorang Lansia Terpeleset Jatuh ke Dalam Sumur di Sendangtirto Berbah Sleman

"Pencegahan secara masif yang dapat dilakukan melalui edukasi, sosialisasi dan pemberian vaksin anti antraks kepada hewan ternak," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini