HARIAN MERAPI - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mengantisipasi risiko gempa megathrust.
Terkait dengan itu, PHRI DIY membentuk satuan tugas atau Satgas khusus untuk memastikan kesiapsiagaan hotel meghadapi gempa megathrust.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi di Yogyakarta, Senin, mengatakan bahwa satgas diperlukan demi menjamin rasa aman dan nyaman para wisatawan atau tamu hotel selama menginap di wilayah ini.
Baca Juga: Deklarasi Menuju ProKlim Lestari di Sangurejo Turi, Bupati Sleman Terima Penghargaan Peduli Sampah
"Kita harus menunjukkan bahwa sesungguhnya hotel dan restoran siap menghadapi itu, bagaimana mengantisipasi dengan mengelola atau mitigasi bencana yang benar," ujar dia.
Deddy menjelaskan satgas kesiapsiagaan bencana tersebut beranggotakan satgas lama yang sebelumnya menangani COVID-19 di perhotelan dan restoran kala pandemi.
"Satgas COVID-19 sekarang kita jadikan satgas bencana dalam arti untuk mengantisipasi bencana," kata dia.
Dia menyadari bahwa informasi yang berkembang terkait potensi gempa bumi megathrust di Indonesia bisa berdampak luas bagi pariwisata di DIY, apalagi jika tidak direspons dengan baik.
Meski demikian, ia mengklaim isu tersebut belum signifikan mempengaruhi okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di DIY.
"Ada dampaknya tapi tidak signifikan karena mereka (wisatawan) tahu bahwa bencana itu akan terjadi di mana pun juga, tidak hanya di DIY," ujar dia.
PHRI DIY, lanjut Deddy, telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY untuk memfasilitasi pelatihan mitigasi bencana bagi para pelaku bisnis perhotelan.
Pelatihan itu mencakup kesiapan SDM hotel dalam penyelamatan diri, teknis pengarahan untuk tamu manakala terjadi bencana, hingga pemasangan petunjuk dan arah evakuasi.
"Sekarang di kamar-kamar hotel sudah ada petunjuknya," kata dia
Baca Juga: Polisi Usut Kasus Perempuan Digigit Anjing German Shepherd di Kompleks Perumahan Semarang