HARIAN MERAPI - Pelaku usaha konveksi dan penjahit panen besar setelah pesanan seragam sekolah membludak menjelang tahun pelajaran baru sekolah 2024/2025. Kenaikan mencapai lebih dari 100 persen dibanding hari biasanya.
Pelaku usaha kain dan seragam sekolah, Widodo, Selasa (16/7/2024) mengatakan, pesanan mulai berdatangan sejak awal Juni lalu. Hingga pertengahan Juli ini pesanan masih terus berdatangan. Para pembeli berasal dari perorangan maupun borongan dari pedagang.
Pesanan datang baik dalam bentuk kain maupun sudah jadi seragam sekolah. Selain itu pesanan lainnya juga datang untuk pembelian kelengkapan untuk seragam sekolah.
"Pesanan seragam sekolah naik sampai 100 persen lebih dibanding hari biasa. Ada juga yang beli dalam bentuk kain dan akan dijahit sendiri oleh pembeli," ujarnya.
Baca Juga: Mantap, KPK beri skor di atas 80 soal integritas di Pati
Pesanan seragam sekolah tersebut baik untuk tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Seragam sekolah dibeli baik dalam bentuk paket sekaligus celana maupun hanya baju saja.
"Untuk seragam sekolah kebanyakan yang beli langsung komplit satu stel baju dan celana. Tapi ada beberapa pembeli hanya beli baju saja," lanjutnya.
Widodo menjelaskan, meski ada kenaikan jumlah pembeli namun harga jual tidak naik. Untuk satu stel seragam sekolah dijual dengan nilai mulai dari 150 ribu hingga 200 ribu tergantung ukuran dan kelengkapannya.
Pedagang seragam sekolah, Haryanti, mengatakan, penjualan seragam sekolah naik dan menguntungkan pedagang. Momen tersebut hanya terjadi satu tahun sekali saat menjelang tahun pelajaran baru sekolah.
Baca Juga: Berbagai cara pertahankan afiliasi peer group di kalangan remaja
"Pembeli datang mencari seragam sekolah untuk sekolah negeri dan swasta. Para orang tua memang banyak yang memilih membeli seragam sekolah jadi dan tinggal memakai. Sebab untuk beli kain maka harus menjahit dulu dan butuh waktu lama," lanjutnya.
Penjahit Sutrisno mengatakan, pesanan menjahit seragam sekolah sudah datang sejak akhir Juni lalu. Pesanan datang untuk beberapa stel seragam sekolah.
"Yang datang langsung pesanan untuk menjahit kain seragam sekolah dalam beberapa stel. Misal untuk seragam sekolah SD warna merah putih, selain itu ada juga seragam Pramuka, batik dan lainnya," ujarnya.
Banyaknya pesanan menjahit seragam sekolah dikatakan Sutrisno sangat menguntungkan. Bahkan karena banyaknya pesanan membuat Sutrisno mengaku terpaksa menolak order.