HARIAN MERAPI - Pedagang dan penjahit seragam sekolah panen pesanan dari siswa baru. Tahun ajaran baru 2023/2024 lebih menguntungkan karena kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali menerapkan tatap muka.
Kondisi tersebut berbanding terbalik saat pandemi virus Corona yang memberi dampak kerugian besar karena aktivitas sekolah online.
Pedagang seragam sekolah di Kartasura, Yani, Kamis (20/7) mengatakan, pesanan sudah datang sejak tahun pelajaran 2022/2023 selesai pada Juni lalu. Pesanan datang dari pembeli mayoritas orang tua murid maupun masyarakat umum lainnya dalam bentuk seragam sekolah jadi maupun masih berupa kain.
Pesanan semakin meningkat saat masuk Juli atau bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB) disemua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Meningkatnya pesanan baik seragam sekolah maupun kain membuat pedagang lega. Sebab permintaan tersebut berdampak pada meningkatnya keuntungan yang didapat. Kondisi tersebut sangat berbeda dibanding saat pandemi virus Corona karena sangat sepi pembeli.
"Sekarang sangat ramai. Banyak pesanan seragam sekolah maupun masih dalam bentuk kain lembaran. Tahun pelajaran 2023/2024 untung besar dan berbanding terbalik dibanding saat pandemi virus Corona sangat sepi pembeli," ujarnya.
Yani menjelaskan, kondisi pembelajaran di sekolah dengan menerapkan tatap muka sangat berpengaruh pada penjualan seragam sekolah. Sebab siswa sangat membutuhkan seragam untuk beraktivitas di sekolah.
"Siswa sekarang harus masuk sekolah belajar di kelas dan memakai seragam. Beda kalau saat pandemi virus Corona cukup online di rumah," lanjutnya.
Meningkatnya pesanan membuat pedagang harus menambah stok seragam dan kain yang dijualnya. Yani mengatakan, masih mampu memenuhi semua permintaan pembeli.
"Stok lama bahkan juga habis terjual dan tambah pesanan seragam lagi untuk dijual," lanjutnya.
Pedagang perlengkapan sekolah di Sukoharjo Bagus Wardana mengatakan, permintaan datang tidak hanya dalam bentuk seragam sekolah, kain seragam sekolah namun juga perlengkapan sekolah lainnya seperti tas, sepatu, alat tulis dan buku tulis. Permintaan meningkat seiring tingginya kebutuhan siswa baru sebelum mengikuti aktivitas belajar di sekolah.
"Tahun pelajaran 2023/2024 ini lebih untung dibanding tahun pelajaran saat pandemi virus Corona. Stok barang dagangan banyak yang laku terjual khususnya seragam sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya seperti buku tulis," ujarnya.
Bagus mengatakan, meski permintaan naik namun harga yang dijual tetap dan tidak dinaikan sepihak. "Seragam sekolah kami produksi sendiri dan mampu menekan harga jual. Kami menjual dengan tidak menaikan harga sepihak. Sebab orang tua murid butuh biaya besar untuk sekolah anak," lanjutnya.