solo

Peringati BBGRM 2024, Bupati Sukoharjo ingatkan Guyub Rukun Gotong Royong Sesarengan Mbangun Sukoharjo

Selasa, 21 Mei 2024 | 21:45 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka BBGRM Ke-21 dan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-52 tahun 2024. (Foto : Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo memperingati Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-21 dan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-52 tahun 2024 di gedung Lamin Etam Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura, Selasa (21/5/2024).

Kegiatan mengusung tema Guyub Rukun lan Gotong Royong Sesarengan Mbangun Sukoharjo Ingkang Langkung Makmur.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya mengatakan, secara garis besar, nilai gotong royong tertuang dalam Pancasila sila ke tiga yang berbunyi, Persatuan Indonesia.

Pada hakekatnya, setiap arah pemikiran dan setiap perintah Pancasila mencerminkan pandangan tentang keutuhan kodrat manusia.

Baca Juga: Oknum pegawai Lapas Cebongan dinonaktifkan gara-gara lakukan hal ini...

Sifat manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya dapat diringkas menjadi lima unsur, yang saling terkait dan saling melengkapi, dan semua sila dipadukan dengan cinta kasih.

Semangat cinta inilah yang dituturkan Bung Karno dalam kata kerjanya Gotong Royong.

Menurutnya, Gotong Royong adalah pemahaman yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan. Gotong Royong adalah jerih payah bersama, keringat bersama, perjuangan bersama.

Semua perbuatan adalah untuk kepentingan semua, dan semua keringat adalah untuk kebahagiaan semua.

Baca Juga: Seorang Bocah Tersiram Minyak Panas Penjual Gorengan di Kotagede Yogya, Ternyata Gara-gara Ini

BBGRM merupakan momentum untuk mengingatkan akan arti penting gotong royong, terutama generasi penerus yang akan memikul sejarah ke depan.

Semangat gotong royong memang harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak kita. Generasi muda diharapkan senantiasa bermusyawarah dalam memutuskan, dan gotong royong dalam bekerja.

Melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat diharapkan dapat menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Seperti meningkatkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan dan swadaya masyarakat dalam pembangunan, Sebagai dasar dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang tangguh, Meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap hasil-hasil pembangunan.

Baca Juga: Benda cagar budaya wujud tiang listrik Aniem dipindah dari Tridadi Sleman ke Museum Gunung Merapi, ini alasannya

Halaman:

Tags

Terkini