internasional

Penusukan massal di Sidney, pelaku akhirnya ditembak mati, ini kronologinya

Minggu, 14 April 2024 | 09:00 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pelajar mengibarkan bendera Indonesia dan Australia. (Antara Jatim/ Hanif Nashrullah)



HARIAN MERAPI - Inilah tragedi paling brutal di Sydney Australia, tepatnya di pusat perbelanjaan.


Seorang laki-laki melakukan penusukan massal terhadap pengunjung pusat perbelanjaaan Westfield Bondi Junction di Sydney.


Atas kejadian tersebut, Konsul Jendral RI di Sydney Vedi Kurnia Buana meminta warga negara Indonesia yang berada di Sydney, Australia, untuk menghindari area keramaian dan tetap waspada pascapenusukan massal di ibu kota Negara Bagian New South Wales itu.

Baca Juga: Pemerintah memutuskan WFH maksimal 50 persen diterapkan 16-17 April, pelayanan publik wajib WFO 100 persen

“KJRI Sydney segera berkoordinasi dengan Department of Foreign Affairs and Trade (Kemlu) dan Australian Federal Police (Kepolisian) serta menghubungi simpul masyarakat Indonesia,” kata Konjen Vedi melalui keterangan resmi KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Kendati hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut, Vedi meminta WNI untuk menghubungi nomor hotline: (+61) 434 544 478 jika memiliki informasi lebih lanjut atau memerlukan bantuan KJRI Sydney.

Insiden penusukan di pusat perbelanjaaan Westfield Bondi Junction di Sydney terjadi pada Sabtu sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Polisi memberikan informasi bahwa pelaku penyerangan, yakni satu orang, telah dilumpuhkan dan tewas di tempat.

Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Libra dan Scorpio Minggu 14 April 2024 dengarkan nasihat orang yang dicintai

Lebih dari delapan korban penyerangan telah dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi kritis, termasuk satu orang anak. Hingga pukul 19.47 waktu setempat, ada tujuh orang korba yang meninggal dunia.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha mengatakan bahwa,setelah kejadian itu, KJRI di Sydney segera berkoordinasi dengan Kemlu Australia dan kepolisian setempat untuk menangani kemungkinan ada WNI yang menjadi korban.

“Kami juga menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia, dan dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi soal korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha melalui pesan singkat.

Baca Juga: Cerita misteri nasib sial Afnan yang mendapat teror sosok suster sebuah rumah sakit

Judha menyebut jumlah WNI di Sydney sekitar 10.000 orang, yang sebagian besar adalah pelajar atau mahasiswa serta pekerja migran.

Polisi menembak mati sang pelaku yang hingga kini belum diungkap identitas dan motif kejahatannya.*

Tags

Terkini