HARIAN MERAPI - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo koordinasi dan meminta tambahan kuota langsung dengan PT Pertamina terkait pemenuhan elpiji 3 kilogram selama puasa Ramadan hingga Lebaran mendatang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan gas bersubsidi untuk masyarakat miskin terpenuhi. Pengawasan dilakukan ketat sebagai antisipasi terjadinya pelanggaran seperti penimbunan, permainan harga hingga penyalahgunaan oleh warga mampu.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Jumat (29/3) mengatakan, belum ada temuan kelangkaan elpiji 3 kilogram. Kebutuhan masyarakat selama puasa Ramadan hingga Lebaran masih terpenuhi. Stok gas mencukupi dan aman.
Baca Juga: Atasi kekerasan pada wartawan, Dewan Pers andalkan Satgas, ini kasusnya
Berdasarkan data Diskopumdag Sukoharjo diketahui kuota elpiji 3 kilogram Kabupaten Sukoharjo tahun 2024 sebanyak 35.915 MT. Kuota tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada hari normal. Sedangkan khusus menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran, sudah dilakukan antisipasi dengan meminta tambahan kuota secara fakultatif kepada PT Pertamina.
Diskopumdag Sukoharjo secara resmi sudah mengajukan tambahan dan tinggal menunggu respon dari PT Pertamina. Tambahan kuota nantinya akan didistribusikan langsung melalui SPBE ke agen, pangkalan dan pengecer. Selanjutnya elpiji 3 kilogram dijual bebas dipasaran dan bisa digunakan masyarakat.
"Belum ada kelangkaan dan kebutuhan masyarakat masih terpenuhi. Apabila ada masalah di lapangan maka kami koordinasi dengan PT Pertamina dan sekarang sudah mengajukan tambahan kuota fakultatif sesuai kebutuhan. Tinggal menunggu jawaban saja," ujarnya.
Iwan mengatakan, kebutuhan elpiji 3 kilogram di masyarakat pada puasa Ramadan maupun hingga Lebaran mendatang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat menggunakan gas bersubsidi tersebut untuk memasak.
Baca Juga: Ternyata menjadi advokat anggota Peradi Wonosari termurah se-Indonesia, ini buktinya
"Wajar ada peningkatan kebutuhan elpiji 3 kilogram karena misal biasanya satu tabung cukup untuk beberapa hari. Maka sekarang sehari saja habis untuk memasak baik itu rumah tangga, pelaku usaha atau takmir masjid yang mengadakan kegiatan buka bersama atau menyajikan makan dan minum selama kegiatan Ramadan," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo akan melakukan pemantauan di lapangan dengan melibatkan PT Pertamina dan Hiswana Migas. Apabila ada temuan kelangkaan barang maka akan dilakukan penambahan.
"Diskopumdag Sukoharjo dalam menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran sudah mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kilogram sesuai kebutuhan masyarakat," lanjutnya.
Baca Juga: 45 Persen Jurnalis Alami Kekerasan Selama 2023
Diskopumdag Sukoharjo dalam pemantauan juga akan melihat ada tidaknya pelanggaran di lapangan seperti penimbunan dan permainan harga secara sepihak dinaikan oleh oknum. Apabila ada temuan pelanggaran maka akan ditindak sesuai aturan berlaku.
"Perhitungan kami kebutuhan elpiji 3 kilogram cukup. Sebab dalam pengajuan kuota dari daerah juga sudah dilakukan verifikasi dari PT Pertamina. Jadi kalau ada masalah dalam distribusi maka akan dilakukan pengecekan dimulai dari agen, pangkalan dan pengecer," lanjutnya.