HARIAN MERAPI - Puluhan masa Forum Calon Perangkat Gagal (Capraga) bersama KOTI MPW Pemuda Pancasila menggelar demo di Polresta Pati, Senin (11/9/2023).
Mereka menuntut penutasan dugaan kasua korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan praktik suap pada penyelenggaraan seleksi pengisian perangkat desa di Tambakromo.
Pendemo membawa aneka spanduk dan poster. Di antaranya bertuliskan "Ojo sue pak polisi, tegakkan hukum sesuai cepat dan berbiaya ringan, Cintaku boleh kandas, penegakan hukum jangan, Cukup cintaku yang dianggurin bertahu tahun tapi laporan polisi kami jangan dianggurin bertahun tahun apalagi sampai tujuh tahun, bongkar kecurangan Perades".
Baca Juga: Enam penghambat komunikasi efektif antar personal, diantaranya hambatan sosiologis
Selain itu, pendemo juga membawa mobil komando, sound sistem, bendera merah putih, dan bendera Pemuda Pancasila.
Bertindak sebagai orator aksi demo, diantaranya Dwi Sulistriyono, Cahyo Heru Saputri, Mahmudi, Surya Adi Wicaksono dan Cahyo.
Ketua Forum Calon Perangkat Gagal (Capraga) Pati, Muhammad Chundori, menyatakan aksi demo untuk menuntut keadilan, karena dalam pengisian perangkat desa tahun 2022 diduga adanya penyalahgunaan wewenang yang menjurus pada KKN dan praktik suap.
Baca Juga: Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata yang dibonceng ketinggalan dan sakit boyok sembuh karena jalan nggronjal
"Kami menilai, kasus tersebut belum berjalan" ujarnya.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polresta Pati, Iptu Selamet Haryono, SH MH saat menerima pendemo menyatakan penanganan permasalahan perangkat desa, sudah ditangani sesuai prosedur. Namun, penanganan tidak sederhana, dan harus detail.
"Untuk kasus pengisian perangkat desa Tambakromo, kasusnya sudah maju ke inspektorat. Polresta Pati akan segera berkirim SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan ), sampai di mana perkembangannya" kata Slamet Haryono. (*)