Perangkat Desa Cangkol terpeleset di saluran irigasi, tim gabungan dikerahkan

- Jumat, 20 Januari 2023 | 19:55 WIB
Pencarian korban laka air di saluran irigasi Cangkol Mojolaban.  (Foto : Wahyu Imam Ibadi)
Pencarian korban laka air di saluran irigasi Cangkol Mojolaban. (Foto : Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Broto Raharjo (52) perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban warga Dukuh Pengin Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban terpeleset di saluran irigasi PBS Jetak, Cangkol, Mojolaban, Jumat (20/1/2023).

Korban diperkirakan hanyut terbawa air mengingat kondisi arus deras dan debit air tinggi. Petugas gabungan dikerahkan untuk mencari korban.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, BPBD Sukoharjo menerima informasi kejadian laka air di wilayah Kecamatan Mojolaban.

Baca Juga: Sistem pertanian IP400 disiapkan Pemkab Sukoharjo untuk penuhi pangan lokal dan ekspor

Data yang diterima diketahui bahwa sumber pelapor yakni Agus Wiyono staf Kecamatan Mojolaban. Sedangkan korban Broto Raharjo warga Dukuh Pengin RT 2 RW 1 Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban. Korban merupakan perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban.

Ariyanto menjelaskan, berdasarkan kronologis yang diterima sesuai laporan diketahui bahwa korban mengisi bensin Alkon untuk mengairi sawah di pinggir sungai irigasi PBS Jetak, Cangkol. Pada saat itu korban terpeleset ke saluran irigasi.

Kejadian tersebut kemudian diketahui orang lain dan dilaporkan kepada petugas. Tim gabungan telah dikerahkan untuk mencari korban di lokasi kejadian.

Baca Juga: Usai sholat Jumat, jamaah antusias ikut Jumat Curhat yang diprakarsai Polresta Sleman di Masjid Asy Syamsi

"Sudah dilakukan upaya pencarian korban oleh tim gabungan seperti SAR Sukoharjo dan lainnya. Korban masih dalam pencarian," ujarnya.

BPBD Sukoharjo masih berkoordinasi dengan SAR Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat korban ditemukan.

"Petugas gabungan masih dilapangan melakukan penyisiran di saluran irigasi tempat korban terpeleset," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Kedepan hujan deras masih turun dan menjadi ancaman kerawanan bencana alam.

Baca Juga: Lagi, kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur terjadi di Patuk Gunungkidul, korban merupakan siswi SD

Curah hujan tinggi membuat debit air sungai dan saluran irigasi meningkat. Selain itu arus air juga sangat deras dan membahayakan. BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat menjauhi wilayah perairan untuk menghindari kasus kecelakaan air.

"Sementara kami minta masyarakat menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi karena debit air tinggi dan arus deras," ujarnya.

Halaman:

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X