HARIAN MERAPI - Broto Raharjo (52) perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban warga Dukuh Pengin Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban terpeleset di saluran irigasi PBS Jetak, Cangkol, Mojolaban, Jumat (20/1/2023).
Korban diperkirakan hanyut terbawa air mengingat kondisi arus deras dan debit air tinggi. Petugas gabungan dikerahkan untuk mencari korban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, BPBD Sukoharjo menerima informasi kejadian laka air di wilayah Kecamatan Mojolaban.
Baca Juga: Sistem pertanian IP400 disiapkan Pemkab Sukoharjo untuk penuhi pangan lokal dan ekspor
Data yang diterima diketahui bahwa sumber pelapor yakni Agus Wiyono staf Kecamatan Mojolaban. Sedangkan korban Broto Raharjo warga Dukuh Pengin RT 2 RW 1 Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban. Korban merupakan perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban.
Ariyanto menjelaskan, berdasarkan kronologis yang diterima sesuai laporan diketahui bahwa korban mengisi bensin Alkon untuk mengairi sawah di pinggir sungai irigasi PBS Jetak, Cangkol. Pada saat itu korban terpeleset ke saluran irigasi.
Kejadian tersebut kemudian diketahui orang lain dan dilaporkan kepada petugas. Tim gabungan telah dikerahkan untuk mencari korban di lokasi kejadian.
"Sudah dilakukan upaya pencarian korban oleh tim gabungan seperti SAR Sukoharjo dan lainnya. Korban masih dalam pencarian," ujarnya.
BPBD Sukoharjo masih berkoordinasi dengan SAR Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat korban ditemukan.
"Petugas gabungan masih dilapangan melakukan penyisiran di saluran irigasi tempat korban terpeleset," lanjutnya.
Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Kedepan hujan deras masih turun dan menjadi ancaman kerawanan bencana alam.
Curah hujan tinggi membuat debit air sungai dan saluran irigasi meningkat. Selain itu arus air juga sangat deras dan membahayakan. BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat menjauhi wilayah perairan untuk menghindari kasus kecelakaan air.
"Sementara kami minta masyarakat menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi karena debit air tinggi dan arus deras," ujarnya.
Artikel Terkait
Bermain di Kedung, Bocah Tewas Terpeleset
Diduga Terpeleset, Wanita Pencari Kayu Tewas
Cari Pendaki Hilang di Lereng Merapi, Tim SAR Temukan Jejak Kaki Terpeleset
Terpeleset Tangga Jatuh ke Jurang, Mbah Suhardi Patah Tulang Kaki
Naik Motor Tiba-tiba Terpeleset, Warga Gunungkidul Tewas Tertabrak Mobil dari Arah Berlawanan