jawa-tengah

Diskopumdag Sukoharjo tunggu juklak juknis bantuan pangan beras

Jumat, 8 September 2023 | 12:30 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau GPM menjual beras dengan harga murah. ( Foto :Wahyu Imam Ibadi)

Bantua pangan beras diberikan pemerintah pusat dijelaskan Iwan sebagai bentuk perhatian dan bantuan pemerintah pusat kepada KPM khususnya warga tidak mampu ditengah kondisi naiknya harga beras sekarang. Kondisi harga beras tinggi berdampak pada naiknya angka inflasi.

Disisi lain, naiknya harga beras berdampak pada semakin beratnya beban masyarakat. Sebab beras merupakan bahan pokok pangan yang harus selalu dibutuhkan.

"Masyarakat khususnya KPM diminta bersabar dulu menunggu kejelasan penyaluran bantuan pangan beras ini," lanjutnya.

Harga beras di Kabupaten Sukoharjo stabil tinggi cenderung naik Rp 13.000-Rp 13.500 per kilogram. Tingginya harga dikeluhkan masyarakat karena beban hidup semakin berat. Pemkab Sukoharjo terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan beras murah bersama Bulog Surakarta sebanyak 2-3 ton setiap kali kegiatan gerakan pangan murah (GPM) secara bergantian di desa. Pemenuhan kebutuhan beras murah untuk masyarakat juga sebagai usaha menekan tingginya angka inflasi daerah.

Baca Juga: BPBD Temanggung Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Cara Ini

Iwan Setiyono, mengatakan, harga beras di Kabupaten Sukoharjo masih stabil tinggi cenderung naik. Apabila sebelumnya harga beras dijual Rp 12.000 per kilogram maka perlahan naik menjadi Rp 13.000 per kilogram dan sekarang menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Tingginya harga tersebut dikeluhkan masyarakat karena menambah beban biaya hidup. Kenaikan harga beras dipicu salah satunya karena faktor meningkatnya permintaan dipasaran. Hal ini disebabkan karena tingginya kebutuhan masyarakat.

"Untuk stok beras sebenarnya masih melimpah. Namun karena pengaruh pasar permintaan tinggi sering tingginya kebutuhan masyarakat maka harga ikut naik. Tapi di Kabupaten Sukoharjo sendiri relatif stabil," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo sudah menerjunkan petugas melakukan pemantauan langsung ke pasar tradisional dan tempat penjualan beras. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo untuk memastikan hasil panen padi dan distribusi pemenuhan beras dari petugas untuk masyarakat terpenuhi.

Hasilnya stok beras dipasaran masih melimpah dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Disisi lain tanaman padi petani juga masih tumbuh subur ditengah kondisi cuaca panas akibat musim kemarau.

Baca Juga: Bila Izin Proyek Sekolah Tak Dilengkapi, Satpol PP Sleman Ancam Hentikan Pembangunan

"Pengaruh cuaca ada karena suhu udara panas dampak El Nino. Dibeberapa daerah mungkin mengalami masalah pada tanaman padi sehingga harus mendatangkan beras dari Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.

Iwan Setiyono mengatakan, pemantauan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok pangan masih terus dilakukan sampai sekarang. Stok dan harga menjadi prioritas utama ditengah kondisi cuaca panas dipengaruhi fenomena alam El Nino.

Diskopumdag Sukoharjo melihat kondisi cuaca sangat berpengaruh pada pemenuhan stok kebutuhan pokok pangan. Sebab mayoritas tanaman pangan sangat ditunggu saat panen dengan hasil melimpah. Apabila tanaman pangan seperti padi kekurangan air dan diserang hama hingga mengakibatkan kerusakan maka dikhawatirkan hasil panen ikut menurun. Hal ini berdampak pada berkurangnya stok pangan dipasaran.

Dampak hasil lebih besar lagi bisa terjadi apabila hasil panen tidak maksimal yakni kenaikan harga. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa mengakibatkan kepanikan masyarakat dan berpengaruh besar pada pasar.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB