BPBD Sukoharjo mencatat per 3 September 2023 ada sebanyak 35 titik wilayah kekeringan. Bantuan air bersih sepenuhnya sudah dikirim di 35 titik wilayah tersebut. Total ada 180 tangki air bersih telah dikirim disana.
"Sebanyak 35 titik wilayah kekeringan yang sudah dikirimi air bersih berada di delapan desa," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo mengirim air bersih di 35 titik dengan jumlah bervariasi. Ada yang satu tangki air bersih per hari dan ada yang dua tangki air bersih per hari. Air bersih yang dikirim tersebut diberikan sepenuhnya secara gratis kepada warga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Air bersih digunakan khususnya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga seperti masak dan minum.
Ariyanto Mulyatmojo menjelaskan, sebanyak 35 titik wilayah kekeringan tersebut berada di delapan desa dengan jumlah di masing-masing desa berbeda. Rinciannya, Desa Kamal Kecamatan Bulu 1 titik, Desa Kunden Kecamatan Kunden Kecamatan Bulu 3 titik, Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari 4 titik, Desa Pundungrejo Kecamatan Tawangsari 2 titik, Desa Alasombo Kecamatan Weru 3 titik, Desa Jatingarang Kecamatan Weru 3 titik, Desa Weru Kecamatan Weru 2 titik, Desa Tawang Kecamatan Weru 5 titik dan Desa Karangmojo Kecamatan Weru 12 titik.
BPBD Sukoharjo memperkirakan titik wilayah kekeringan terdampak kemarau diperkirakan bertambah dalam waktu kedepan. Sebab kondisi cuaca terus bertambah panas dan berdampak penurunan debit air bersih sumur warga.
Baca Juga: Rafael Alun didakwa terima gratifikasi dan lakukan pencucian uang, begini tangkisannya
"Bantuan air bersih tetap akan dikirim selama warga membutuhkan. Jadi selepas September ini bantuan masih akan dikirim karena kemarau diperkirakan berlangsung panjang kemungkinan hingga November dan Desember mendatang," lanjutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan, bantuan air bersih dikirim menggunakan truk tangki. Air bersih diserahkan langsung ke warga terdampak kekeringan.
"Secara teknis dilakukan pengaturan distribusi air bersih oleh BPBD Sukoharjo. Air bersih dikirim ke sumur atau tempat penampungan yang penggunaanya dilakukan bersama. Selain itu air bersih juga bisa dikirim langsung ke rumah warga atau menggunakan wadah seperti ember dan lainnya," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa untuk ikut turun membantu pemantauan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan air bersih warga terdampak kekeringan semuanya terpenuhi. (*)